Karena Belum Sempurna, Arwah Tumbal Suramadu Bergentayangan

Arwah Tumbal Suramadu Bergentayangan
Jembatan Suramadu. (Allex Qomarullah/Jawa Pos)

Dewi menyebut tumbal pembangunan Jembatan Suramadu merupakan permintaan para jin di sana. Maklum, jembatan yang dibangun pada 2003 itu mendapat penolakan dari makhluk gaib di sana. Mereka tidak suka. Alasannya, mengganggu tempat tinggalnya. Selain sudah tinggal di Selat Madura selama ribuan tahun, sosok Dewi menjaga stabilitas ombak di sana.

Proses mediumisasi tidak gampang dilakukan. Tidak semua orang bisa dirasuki. Setidaknya tim empat kali mencoba berkontak dengan makhluk astral, tetapi sempat tiga kali gagal. Sebab, sosok yang masuk ke tubuh medium bukan yang dikehendaki saking banyaknya makhluk astral di sana. Misalnya, yang masuk ke raga Yosef Mega. Tubunya dirasuki Ki Joyo. Sosoknya sudah tua. Nada suaranya keras. Ia marah karena merasa diganggu. Rupanya, makhluk tersebut adalah penunggu Gudang Peluru. Jadi, ia tidak bisa ditanya soal Suramadu.

Chintya mengungkapkan, lokasi itu sering menjadi tempat pembuangan jin. Karena itu, susah mencari target sosok yang dapat menguak misteri di Suramadu. Salah satu caranya, mendekati kawasan Jembatan Suramadu. Alhasil, mediumisasi berhasil. Dengan syarat, tubuhnya yang menjadi medium.

Baca Juga :  WOW!!! Warga Gugat Bandara Rp 264 Miliar, Sebut Lahan Pemberian Mendiang Tjilik Riwut

Menurut Chintya, angka korban jiwa di Suramadu bisa ditekan dengan menyempurnakan nyawa yang menjadi tumbal. Sebab, mereka belum sempurna. Caranya, melakukan ritual dan tentu mengirim doa. ”Mereka mintanya begitu. Sebab, arwah mereka (korban tumbal, Red) belum sempurna,” terangnya.

Salah satu caranya, menabur bunga. Jika tidak diruwat, mereka tetap mengganggu pengendara. Terutama mereka yang melintas dengan tidak sopan. Misalnya, ngebut atau bercanda dalam berkendara. Karena itu, setiap pengendara setidaknya berdoa. Bersalawat bagi yang beragama Islam. Cara itu bisa menghindarkan diri dari gangguan mereka.

Setelah beberapa kali mediumisasi, masuk arwah korban laka di Suramadu. Menurut Chintya, siapa saja bisa merasuki tubuh mediator. Sebab, makhluk astral di Suramadu sangat banyak. Kalaupun mereka tidak tinggal di sana, setidaknya Jembatan Suramadu menjadi lokasi berkumpulnya.  (omy/c14/any/jpg)



Pos terkait