Karhutla di Kotawaringin Barat Makin Tak Terkendali

karhutla
API SEMAKIN LUAS: Dua  unit water suplay amblas sebelum menjangkau titik api di Desa Teluk Bogam, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Selasa (25/7/2023) (ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Teluk Bogam, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, belum berhasil dipadamkan. Api  semakin meluas dan mendekati Desa Keraya. Diperkirakan puluhan hektare padang savana dan semak belukar serta hutan di Desa Teluk Bogam terbakar.

Sulitnya menjangkau titik kebakaran dengan armada water suplay serta tidak adanya sumber air yang tersedia membuat tim kewalahan. Petugas gabungan hanya mengandalkan gepyok untuk memadamkan api.

Bacaan Lainnya

Kebakaran yang terjadi sejak Senin 25 Juli 2023 siang itu semakin menjadi, angin kencang memicu kebakaran meluas.Warga Desa Keraya sempat panik, karena api yang mendekati wilayah permukiman. Dari kejauhan memancarkan cahaya merah.

Anggota Balakar Huma Singgah Itah Kelurahan Mendawai Agung menceritakan, akses mobil water suplay sulit untuk masuk, karena kondisi tanah sangat gembur.

“Penanganan hari pertama sangat menguras tenaga, matahari terik, ban mobil water suplay amblas, sumber air minim,” ujarnya.

Baca Juga :  Warga Pangkalan Bun Tuntut Perbaikan Jalan Rambutan

Untuk menghalau api tidak semakin meluas, tim gabungan menempuh risiko dengan menghadang arah angin saat penyemprotan dilakukan, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.

Untuk penanganan hari kedua, tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Balakar Huma Singgah Itah, MPA dan Manggala Agni menjumpai kendala yang sama.

BPBD Kobar menambah personel dan peralatan termasuk armada water suplay di lokasi kebakaran. “Hari ini dari BPBD ada menambah personel dan armada water suplay, semoga dapat tertangani,” harapnya.

Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan membenarkan hingga saat ini api belum berhasil dipadamkan. Arah angin yang berubah-ubah dan kendala teknis lainnya menghambat proses pemadaman karhutla.

“Sekarang sudah empat unit water suplay dikerahkan. Kita kesulitan menghadapi arah angin yang berubah-ubah dan berhembus kencang, sumber air  jauh dan mobil tangki susah masuk ke dalam karena akses yang susah dan tanah basah, jadi mobil tangki kita amblas,” pungkasnya.



Pos terkait