SAMPIT – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai mengancam Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) di awal tahun ini. Hanya dalam sehari, Selasa (25/1), kebakaran lahan terjadi di tiga lokasi berbeda. Amukan si jago merah tersebut diduga disengaja oleh oknum tertentu.
”Tiga titik yang terbakar tersebut, yakni di Jalan MT Haryono Barat, Pelita Barat, dan Jalan Sukabumi,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotim Hawianan, Selasa (25/1).
Dia menuturkan, selain pihaknya, pemadaman juga dibantu petugas lainnya, seperti dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim. Meski tidak ada korban jiwa, lokasi lahan yang terbakar mendekati permukiman. Anggotanya harus berjibaku untuk memastikan agar api benar-benar padam.
Terpisah, BPBD Kotim Rihel mengatakan, kebakaran di Jalan Pelita Barat yang mendekati permukiman bisa dikendalikan. Dia menduga lahan tersebut sengaja dibakar. Pasalnya, petugas menemukan tebasan rumput di sekitar lokasi. Lahan yang terbakar luasannya mencapai satu hektare.
Untuk kebakaran di Jalan MT Haryono Barat, menurut Rihel, terdapat dua titik api yang dekat dengan lokasi pembuangan sampah liar. Diduga kebakaran tersebut disebabkan aktivitas pembakaran sampah oleh warga.
Tiga titik kebakaran dalam sehari kemarin, lanjut Rihel, membuat petugas gabungan kewalahan. Namun, petugas terbantu karena di sekitar lokasi kejadian terdapat sumber air untuk mempercepat pemadaman.
Rihel menuturkan, maraknya kebakaran lahan karena beberapa hari belakangan curah hujan cenderung rendah. Bahkan, berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Haji Asan Sampit, daratan di Kotim berstatus mudah terbakar.
”Melihat kondisi ini, kami mengimbau masyarakat agar menghentikan aktivitas membakar lahan. Apabila ingin membuka lahan, lakukan pada saat tidak dalam kondisi kering, karena ini rawan mengakibatkan bencana asap,” katanya. (sir/ang/ign)