NANGA BULIK, radarsampit.com – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mulai terjadi di dua lokasi di tengah kota Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau, Selasa (30/07/24).
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lamandau langsung bergerak sigap, sehingga kebakaran tidak sempat meluas dan api berhasil dipadamkan.
“Kebakaran pertama adalah semak belukar di jalan Patmawati di belakang Tita Resto, sekitar jam 11.50 WIB. Lokasi yang terbakar merupakan lahan masyarakat untuk berkebun, luasan lahan yang terbakar baru sekitar 0,05 hektare,” kata Hendikel, Kepala BPBD Lamandau.
Kata Hendikel, selesai memadamkan api di lokasi pertama, satu jam kemudian kembali masuk laporan kebakaran di RT 12 Nanga Bulik yang berasal dari warga yang membakar sampah.
Meski pun yang terbakar hanya 0,016 hektare, namun api berkobar cukup besar sehingga dikhawatirkan menjalar ke lahan lain dan pemukiman warga.
Sehari sebelumnya, Senin (29/07/24) juga terjadi kebakaran di belakang pasar induk Nanga Bulik. Daerah ini memang cukup sering terjadi kebakaran setiap musim kemarau karena lahan gambut dan banyak semak belukar kering. Lahan yang terbakar sekitar 0,5 hektare.
“Memasuki musim kemarau, banyak lahan belukar yang menjadi kering dan mudah terbakar. Dalam dua hari terakhir saja di dalam kota Nanga Bulik ada tiga lokasi Karhutla,” sebutnya.
Terkait kejadian ini, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan melakukan antisipasi dini terhadap bencana Karhutla.
“Hindari membakar di areal hutan dan lahan yang terbuka, tidak membuang puntung rokok sembarangan, hindari praktik membuka lahan dengan cara bakar, dan segera lapor kepada petugas jika melihat ada Karhutla. Api kecil akan lebih mudah dipadamkan, dibandingkan yang sudah membesar,” pungkasnya. (mex/fm)