Kebakaran Hutan dan Lahan Makin Sering Gempur Palangka Raya

karhutla palangka raya
PENANGANAN: Tim BPBD Kota Palangka Raya bersama relawan saat melakukan penanganan karhutla. Cuaca yang panas membuat potensi kebakaran lahan meningkat drastis. (DODI/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Pengendalian kebakaran hutan dan lahan masih berkutat pada masalah lama, sulitnya akses air. Kondisi itu yang dialami oleh petugas pemadam garis depan di Kota Palangka Raya menanggulangi bara karhutla yang terjadi di sejumlah titik.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya mencatat, dalam sehari Palangka Raya digempur dua sampai tiga kali kejadian. Sampai Jumat (26/7/2024), selama kurun waktu tahun 2024, sudah puluhan karhutla terjadi. Terutama di Kecamatan Jekan Raya, Sebangau, dan Bukit batu.

Bacaan Lainnya

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Palangka Raya Heri Fauzi mengatakan, pihaknya terus berupaya bersama relawan mencegah karhutla. Mulai dari patroli bersama di beberapa wilayah, hingga melakukan pemadaman.

”Karhutla semakin meningkat. Langkah konkret kami selalu lakukan, terutama patroli di lokasi yang biasa tiap tahun terjadi kebakaran di wilayah itu, memaksimalkan potensi di lapangan, seperti Tim Serbu Api kelurahan (TSAK) dan upaya lain,” ujarnya.

Baca Juga :  Warga Luwuk Bunter Kembali Meradang

Heri merinci, dari 21 kejadian karhutla di Palangka Raya, lahan yang terbakar mencapai lebih 9,17 hektare. Berdasarkan hasil deteksi dini Pemetaan Risiko Berbasis Analisa Dini (Perisai), kondisi Palangka Raya memang menunjukan tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah rendah.

”Untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan, dimohon tim di kelurahan dapat melakukan patroli di daerah rawan karhutla,” katanya.

Lebih lanjut Heri mengatakan, karhutla sudah ada yang mendekati wilayah pemukiman. Salah satunya di Jalan Delin Bangkan, ruas lingkar luar. Namun, berhasil ditangani dengan baik.

Adapun terkait kendala, menurutnya, kesulitan akses air, sehingga terkadang menyulitkan penanganan. ”Tapi, tetap hal itu tak jadi halangan berat,” katanya.

Heri menambahkan, karhutla merupakan masalah serius yang dapat berdampak besar pada lingkungan, kesehatan, dan ekonomi. Dia meminta semua pihak ikut mencegah karhutla dengan menghindari pembakaran lahan.

”Artinya, jangan melakukan pembakaran lahan untuk membuka area pertanian atau tujuan lainnya. Gunakan metode alternatif, seperti mekanisasi atau penggunaan bahan organik,” katanya.



Pos terkait