Keliling Dunia Melintasi Samudra, Kapal Disandera Ketika Bertugas ke Somalia

Lebih Dekat dengan Kepala KSOP Kelas III Sampit yang Baru

Kepala KSOP Kelas III Sampit
SARAT PENGALAMAN: Kepala KSOP Kelas III Sampit saat ditemui di ruangannya. (HENY/RADAR SAMPIT)

”Jadi dosen, merangkap pegawai,” ucapnya.

Tahun 2010, Sidrotul kemudian pindah tugas sebagai Kepala Bidang Kerjasama dan Pemantauan di Pusdiklat Perhubungan Laut di Jakarta. Pekerjaan itu hanya sepuluh bulan saja. Setelah itu dia dipindah tugas ujung timur Indonesia, yakni Kota Sorong, Provinsi Papua Barat.

Bacaan Lainnya

Selama dua tahun sampai 2012, Sidrotul betah bertugas dengan jabatan sebagai Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran Sorong. ”Dua tahun di sana, saya pindah tugas lagi sampai 2016 sebagai Kepala Bidang Sarana dan Prasarana di Balai Pendidikan Pelatihan Ilmu pelayaran di Jakarta,” ujarnya.

Setelah itu, dia pindah tugas sebagai Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Ketarunaan di Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang. ”Tugasnya hanya 1,5 tahun saja. Tahun 2017 sampai 2019 saya pindah tugas sebagai Kasubdit Keselamatan Kapal Ditkapel, Dirjen Perhubungan Laut, Kemenhub,” ujarnya.

Baca Juga :  Sering Dikira Judika, Pernah Dirompak Bajak Laut

Hingga akhirnya Sidrotul kembali pindah jabatan meski masih di Direktorat Kapal dan Kepelautan (Ditkapel). ”Jabatan terakhir dari 2019 sampai saya dipindah tugas 23 Juni 2022 sebagai Kasubdit Pengukuran, Pendaftaran, dan Kebangsaaan Kapal, Ditkapel di kantor pusat Jakarta,” ujarnya.

Lika-liku menjadi pelaut sudah dilalui Sidrotul Muntaha ketika dia masih mengawali karier. Hambatan ombak besar, mabuk lautan, dan jauh dari keluarga sudah pernah dialaminya.

”Saya belajar memang ditujukan untuk bekerja di kapal menjadi pelaut. Bagi saya, kapal itu rumah kedua sekaligus tempat saya bekerja. Pekerjaan itu sudah menjadi passion saya. Namun, ketika itu senior saya memberi nasihat, berkarier di laut atau di darat. Kalau mau di darat, sebelum umur 40 tahun harus berani banting setir (profesi) dan berkat masukan dan dukungan keluarga saya memilih menjadi PNS sampai sekarang,” ujarnya.

Sidrotul mengaku baru pertama kali menjejakkan kaki ke Bumi Habaring Hurung Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Meski demikian, dia bertekad akan mendukung Pemkab Kotim dalam mewujudkan pembangunan Kotim menjadi lebih baik.



Pos terkait