Kelompok Teroris Jamaah Islamiyah Membubarkan Diri, Seperti Ini Sepak Terjangnya Mengacaukan Keamanan Indonesia

ilustrasi teroris
Ilustrasi Teroris

Radarsampit.com – Kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) resmi menyatakan membubarkan diri. Sebanyak 16 orang petinggi JI telah membuat video dan menyatakan kembali ke pangkuan NKRI.

Deklarasi pembubaran JI dipimpin oleh Abu Rusydan. Pembuatan video tersebut dilakukan di daerah Bogor, Jawa Barat pada 30 Juni 2024.

Bacaan Lainnya

Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irfan Idris mengatakan, bubarnya JI tidak hanya pada level para petingginya. Namun, diikuti oleh para simpatisannya.

“Deklarasi pembubaran JI tidak terbatas hanya pada petinggi atau mereka yang pernah terpapar tetapi seluruh simpatisan pendukung militansi dan kelompok inti jaringan JI meningkatkan pemahaman negara kebangsaan dengan 4 konsensus berbangsa,” kata Irfan kepada wartawan, Jumat (5/7).

BNPT menyatakan akan terus memerangi paham radikal. Sehingga berbagai ancaman teror tidak akan muncul lagi di Indonesia.

“BNPT yang bertugas mengoordinasikan pencegahan penyebaran paham radikal terorisme terus meningkatkan pelibatan masyarakat meningkatkan imunitas kebangsaan agar paham yang bertentangan dengan Pancasila, tidak menyasar perempuan anak dan remaja,” jelas Irfan.

Baca Juga :  Satu Dekade, 43 Kali Buaya Terkam Manusia di Kotim, 7 Orang Dimangsa Hidup-Hidup

Berikut 5 aksi teror terbesar yang pernah dilakukan oleh JI:

  1. Bom JW Marriott

Pengeboman Hotel JW Marriott pertama terjadi pada 2003. Ledakan terjadi di JW Mariott kawasan Mega Kuningan, Jakarta, pada Selasa, 5 Agustus 2003 pukul 12:45 dan 12:55 WIB. Ledakan itu berasal dari bom mobil bunuh diri menggunakan mobil Toyota Kijang dengan nomor polisi B 7462 ZN yang dikendarai oleh Asmar Latin Sani.

Ledakan bom di JW Marriott dipicu melalui sebuah telepon seluler yang ditemukan di TKP. Ledakan tersebut menewaskan 12 orang dan melukai 150 orang.

Dalang dari aksi ini adalah Dr. Azahari dan Noordin M. Top. Kemudian Asmar Latin Sani sebagai pelaku bom bunuh diri dan 8 orang lainnya terlibat dalam peran berbeda.

Setelah ledakan tersebut, Australia mengeluarkan peringatan bagi warganya untuk menghindari semua hotel internasional di Jakarta setelah intelijen menemukan ibu kota itu berada di bawah ancaman serangan lebih lanjut.



Pos terkait