Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga yakin Presiden Joko Widodo tidak akan menggunakan fasilitas negara untuk mendukung putra sulungnya dalam mengikuti kontestasi lima tahun itu. “Pak Presiden tidak akan melakukan itu,” tegasnya.
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, pasca penetapan Prabowo-Gibran, PDIP semakin mantap dan semangat. Pihaknya akan bergerak cepat untuk memenangkan pasangan Ganjar – Mahfud.
Hasto menegaskan bahwa PDIP adalah partai banteng. Semakin ditekan, maka akan semakin semangat. Munculnya Prabowo-Gibran justru akan menjadi kontrasting dengan Ganjar-Mahfud. Terlebih Ganjar-Mahfud dikenal visioner, punya nyali, dan perpaduan antara harapan percepatan daya unggul bangsa dan ketegasan dalam menegakkan keadilan.
PDIP bersama PPP, Perindo, dan Hanura serta relawan semakin meyakini bahwa jalan politik yang mereka tempuh dibimbing oleh nilai moral dan etika politik. “Kami meyakini bahwa Ganjar-Mahfud semakin mantap berkontestasi, bertarung dalam gagasan bagi daya unggul bangsa di masa depan, dan memiliki nyali karena berdiri kokoh dalam tuntunan mata hati rakyat,” ucapnya.
Walaupun demikian, kata Hasto, seluruh simpatisan, anggota, dan kader partai tetap bijak, dan berjuang dengan api semangat yang menyala-nyala, mengedepankan persuasi yang baik, strategi yang tepat, dan semakin bersemangat turun ke bawah.
Dia menambahkan bahwa politik itu sejatinya digerakkan oleh dedikasi bagi bangsa dan negara, berjuang untuk rakyat, bukan bagi kepentingan keluarga. “Ketika mandat rakyat bahwa kekuasaan itu untuk kepentingan seluruh bangsa dan negara, lalu dibelokkan menjadi ambisi, maka semua wajib bergerak dengan penuh keyakinan karena Ganjar-Mahfud MD berpihak pada kebenaran,” pungkas Hasto.
Prabowo sendiri dijadwalkan daftar ke KPU pagi ini. Sekjen Gerindra Ahmad Mizani mengatakan, sebelum ke KPU, Prabowo dan Gibran direncanakan melakukan deklarasi bersama di kawasan Gelora Bung Karno Jakarta. “Untuk menyampaikan pidato kepada para pendukungnya,” ujarnya.