Kembalikan Format Debat Capres-Cawapres Sesuai UU

Untuk Akhiri Polemik dan Prasangka

pilpres ilustrasi
ilustrasi pilpres

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti menyampaikan hal senada. Dia menyarankan KPU kembali ke formula awal sesuai UU. Sehingga tidak memancing polemik dan spekulasi liar.

Lagi pula, lanjut dia, inovasi KPU tersebut justru memperumit aspek teknis. Dia mencontohkan, saat debat cawapres, namun disisi lain diberi ruang capres dengan porsi lebih sedikit. Menghitung pembagiannya saja merumitkan. “Dengan dibuat penyertaan (pasangannya) harus diatur lagi,” ujarnya. Aspek teknis yang rumit, bisa berdampak pada ketidakefektifan debat itu sendiri.

Bacaan Lainnya

Kemudian dari aspek realitas politik hari ini, dari tiga kubu yang bertanding, dua diantaranya sudah menolak formula itu. Sehingga tidak masuk akal untuk diterapkan. “Atas dasar apa diterapkan kalau dua kandidat menolak,” terangnya.

Ray juga mengkritik pernyataan Ketua KPU Hasyim Asyari yang menggulirkan wacana tersebut saat pembicaraan belum tuntas. Semestinya, tuntaskan dulu pembahasan bersama perwakilan paslon sebelum disampaikan ke publik. “Bilang formatnya begini, kenyataannya belum (selesai) dibicarakan,” kata Ray.

Baca Juga :  Sakit Hati Barang Miliknya Sering Dicuri, Dua Warga Kapuas Dihabisi

Komisioner KPU RI Idham Holik mengatakan, rencana format baru debat masih digodok. Dalam waktu dekat akan kembali di bahas termasuk dengan perwakilan paslon. “Dalam rapat mendatang, hal ini akan dimatangkan semuanya. Rapat akan dipimpin langsung oleh ketua KPU RI sebagaimana rapat sebelumnya,” ujarnya kemarin.

Soal waktunya, dia beluma bisa membeberkan. “Nanti rekan-rekan media akan diinformasikan,” tuturnya. Idham sendiri, masih berkeyakinan jika format baru tidak melanggar UU. Sebab, debat capres dan debat cawapres tetap digelar. Bedanya, pasangan mendampingi dengan porsi bicara yang terbatas sebagai perwujudan Dwitunggal.

Sementara itu, wacana format baru debat Pilpres menyudutkan nama calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka. Selama ini, Gibran dicitrakan sebagai sosok yang menghindari kegiatan debat gagasan.

Namun saat dikonfirmasi di sela-sela kegiatan kampanye kemarin di Jakarta, dia menepis. Gibran menegaskan, aturan berlaku untuk semua sehiggga tidak ada yang diuntungkan. “Sama aja, sama aja, nggak ada yang menguntungkan siapa-siapa,” ujarnya.



Pos terkait