Kepanikan dan Kekagetan Penumpang saat KA Pandalungan Anjlok

Saya Panik, Rasanya kayak Oleng, lalu Berguncang-guncang

kereta api anjlok
Petugas berada di samping kereta api yang anjlok di emplasemen Stasiun Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (14/1/2024). Anjloknya KA Pandalungan relasi Gambir-Surabaya-Jember tersebut belum diketahui penyebabnya. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/foc.

Ada yang sempat menduga kereta api (KA) Pandalungan tabrakan saat mengerem mendadak jelang Stasiun Tanggulangin, Sidoarjo. Posisi gerbong yang miring karena anjlok sempat menyulitkan para penumpang yang membawa barang-barang bawaan untuk turun.

AHMAD REZATRIYA BELANI, Sidoarjo | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Sekilas, dalam bayangan Farah, KA Pandalungan yang dia naiki bertabrakan. Ada pengereman mendadak menjelang Stasiun Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, yang tak hanya membuat dia dan suami kaget. Tapi juga panik.

”Saya panik, saya pikir apa ini tabrakan, rasanya kayak oleng, lalu berguncang-guncang begitu,” jelasnya kepada Jawa Pos yang menemuinya di Stasiun Tanggulangin, tempat KA relasi Gambir–Surabaya–Jember itu anjlok kemarin (14/1) pagi.

Farah dan suami dalam kondisi sudah bangun dari tidur saat itu. Sebab, mereka tak terlalu lama lagi hampir sampai di tujuan akhir: Stasiun Bangil, Kabupaten Pasuruan.

Kepanikan tak hanya dia rasakan sendiri, tapi juga semua yang ada di gerbong 4. Tak lama setelah kereta berhenti buntut pengereman mendadak tadi, beberapa petugas datang ke gerbong meminta semua penumpang turun.

Baca Juga :  Jajanan Kuliner Sampit Bakal Dipusatkan di Kawasan Ini

Tapi, proses turun dari gerbong juga tak sesederhana itu. Sebab, Farah dan suami membawa tas serta koper. Karena posisi gerbong yang miring akibat anjlok, jadinya jarak untuk turun dari pintu agak tinggi. Untung, petugas sigap membantu perempuan 48 tahun itu beserta sang suami.

Hesti yang berada di gerbong 5 juga sama kagetnya dengan Farah. Apalagi, tak seperti Farah yang tujuannya sudah dekat, Hesti baru akan turun di Lumajang. Masih sekitar 2,5 jam lagi. Jadi, dia masih bersantai. ”Kalau kaget ya pasti kaget. Tapi, reaksi pertama langsung siap ambil barang buat turun,” ujarnya.

Seperti Farah juga, perempuan 55 tahun itu juga sempat kesusahan untuk turun dari gerbong 5. Posisi gerbangnya cukup tinggi baginya untuk bisa turun langsung. ”Barang saya disuruh tinggal. Saya turun dulu, baru kemudian langsung dibantu nurunin barangnya sama petugas,” katanya.

Tidak ada korban jiwa atau luka dari insiden yang mengganggu jadwal perjalanan sejumlah KA lainnya itu. Tapi, suara ketika KA anjlok yang disusul pengereman mendadak memang mengagetkan bukan hanya mereka yang ada di dalam gerbong. Tapi juga warga sekitar Stasiun Tanggulangin.



Pos terkait