Keren! 8 Sekolah di Kotim Raih Penghargaan Adiwiyata Nasional dan Adiwiyata Mandiri

adiwiyata 2
PENGHARGAAN : Serah terima penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional dan Adiwiyata Mandiri yang digelar KLHK di Auditorium Dr Ir Soejarwo Gedung Manggala Wana Bakti, Jakarta, Rabu (2/10).

Dari penerapan enam aspek gerakan PBLHS diharapkan dapat terwujudnya warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Sebagai bentuk komitmen menjaga kebersihan, DLH juga sudah melakukan MoU kerjasama pada 2 Mei 2024 lalu dengan Dinas Pendidikan dan Kemenag Kotim untuk melakukan gerakan PBLHS,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Gerakan PBLHS merupakan aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring dan berkelanjutan yang dilakukan oleh sekolah SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SMA, SLB dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup.

“Kerjasama MoU ini adalah bentuk komitmen bersama untuk mendorong sekolah di Kotim untuk melakukan gerakan aksi peduli dan berbudaya di lingkungan hidup di sekolah secara kolektif,” kata Machmoer.

Terpisah, Menteri LHK Siti Nurbaya melalui Wakil Menteri LHK Alue Dohong mengatakan bahwa KLHK memberikan penghargaan kepada 720 sekolah dari 31 provinsi di seluruh Indonesia yang berhasil meraih predikat Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Nasional Tahun 2024.

Baca Juga :  Jam Kerja Berkurang, Pastikan Kinerja ASN Tak Terpengaruh selama Ramadan

“Penghargaan Adiwiyata merupakan bentuk apresiasi atas komitmen dan upaya berkelanjutan sekolah dalam mewujudkan penerapan Gerakan PBHLS. Hal ini juga menunjukkan bahwa gerakan PBLHS semakin meluas dan mendapat dukungan dari berbagai pihak,” ujar Alue Dohong Rabu (2/10).

Alue Dohong mengatakan bahwa di tengah tantangan pengelolaan lingkungan hidup yang semakin kompleks, pendidikan lingkungan di sekolah memiliki peran yang sangat krusial. Pendidikan lingkungan tidak hanya sebatas memberikan pengetahuan tentang isu-isu lingkungan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran, sikap peduli, dan keterampilan serta perilaku yang merupakan tindakan nyata dalam menjaga lingkungan.

“Dengan membekali siswa dengan pemahaman yang komprehensif tentang lingkungan, kita dapat menciptakan kader adiwiyata yang akan menjadi agen perubahan untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Regulasi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nur Syarifah mengatakan bahwa sekolah-sekolah Adiwiyata telah menjadi contoh teladan di dalam penerapan prinsip keberlanjutan, baik melalui pengelolaan sampah, konservasi energi, maupun pelestarian sumber daya alam.



Pos terkait