Kerja Bakti Jadi Agenda Rutin Setiap Jumat di Kelurahan Baamang Tengah

DLH Kotim Tegaskan Lagi, Masyarakat Jangan Malas Buang Sampah ke Depo

Kegiatan kerja bakti membersihkan selokan dan lingkungan sekitar menjadi agenda rutin yang dilakukan setiap Jumat di Kelurahan Baamang Tengah
AGENDA RUTIN: Kegiatan kerja bakti membersihkan selokan dan lingkungan sekitar menjadi agenda rutin yang dilakukan setiap Jumat di Kelurahan Baamang Tengah.

SAMPIT – Kegiatan kerja bakti membersihkan selokan dan lingkungan sekitar menjadi agenda rutin yang dilakukan setiap Jumat di Kelurahan Baamang Tengah.

Seperti pada Jumat (25/2) pagi kemarin, seluruh unsur pegawai Kelurahan Baamang Tengah, Camat Baamang, Ketua RT setempat, lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan (LPMK) berserta pegawai di Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) nampak hadir gotong royong membersihkan lingkungan di sekitar Depo Jalan Cristopel Mihing.

Bacaan Lainnya

“Kerja bakti menjadi agenda rutin setiap Jumat yang kami lakukan disekitar lingkungan Kelurahan Baamang Tengah,” kata Hadi Budiman, Lurah Baamang Tengah.

Tidak hanya unsur pegawai ditingkat RT hingga kelurahan yang ikut serta kerja bakti, siswa yang bersekolah di SMP Negeri 3 Sampit yang letaknya tak jauh dari Depo juga ikut membantu membersihkan lingkungan.

“Anak-anak pelajar dari SMPN 3 Sampit juga ikut membantu. Semua gotong royong membersihkan sampah dan rumput yang menyumbat diselokan,” katanya.

Baca Juga :  Kemenag Kucurkan Rp 306 Miliar untuk Tingkatkan Mutu Guru

Sekretaris Lurah Baamang Tengah Russy Yadi menambahkan Kelurahan Baamang Tengah juga memiliki tim pemburu sampah yang beranggotakan sekitar 50 orang.

“Mereka kerjaannya memburu sampah-sampah, mana yang bisa dijual lagi, dikumpulkan. Tim pemburu sampah juga mengimbau masyarakat untuk peduli lingkungan dengan membuang sampah didepo yang sudah disediakan,” katanya.

Dalam kegiatan kerja bakti, Kepala DLH Kotim Machmoer nampak ikut berbaur membersihkan rumput disekitar selokan. Machmoer mengimbau masyarakat dan pegawai di kecamatan, kelurahan hingga RT untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan.

“Buanglah sampah pada tempatnya. Depo sudah disediakan jangan malas buang sampah,” kata Machmoer.

Jikalau memang membuang sampah menjadi pekerjaan yang berat, dirinya menyarankan masyarakat Kotim khususnya di Kota Sampit agar membayar petugas angkut kebersihan. “Kalau enggak mau buang sampah, koordinasikan dengan Ketua RTnya, cari petugas angkut kebersihan, bayar per bulan, sampah dibuang ketempatnya supaya lingkungan terjaga kebersihannya,” katanya.



Pos terkait