PANGKALAN BUN – Kerugian materi akibat kebakaran Pasar Niaga Sumber Agung Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat ditaksir mencapai ratusan juta.
Pasalnya dari lima kios, empat di antaranya berisi dagangan berupa pakaian, sepatu dan keperluan rumah tangga lainnya. “Kerugian mencapai ratusan juta, hanya satu kios yang kosong, semua jualan hanya sedikit yang terselamatkan,”ungkap Kepala Desa Sumber Agung Kecamatan Pangkalan Lada, Lilik Anggoro, Sabtu (18/12).
Kios tersebut, menurut Lilik, ternyata juga dijadikan sebagai tempat tinggal para pedagang. Sehingga para korban saat ini sementara tinggal di kediaman anak-anaknya.
Dari riwayatnya, bangunan pasar tersebut sudah berumur puluhan tahun. “Bangunan itu lama sekali, saya kurang tahu persis pada tahun berapa, tapi informasi yang saya dapat, bangunan itu sebagian adalah eks Koperasi Unit Desa (KUD),” ungkap Lilik.
Sedangkan untuk status tanah sendiri merupakan aset milik Pemkab Kobar sehingga pihak Desa tidak ada kewenangan untuk membangun. Diakui Lilik konstruksi kios mayoritas adalah kayu sehingga mudah sekali terbakar dan cepat habis.
Di lokasi Pasar Sumber Agung ini sebelumnya juga pernah terbakar di bagian timur, sedangkan sekarang di bagian barat, sehingga sudah dua kali ini Pasar Sumber Agung terbakar.
Salah seorang warga yang dibincangi media ini mengatakan bangunan kios tersebut sudah berumur lebih dari 30 tahun. Belum pernah direhab dan hanya ditambal sulam saja. “Kalau umur bangunan sudah puluhan tahun itu mas, perkiraan saya sudah lebih dari 30 tahun,” tutur warga ini.
Sementara dari pantauan di lokasi, saat ini dibatasi dengan garis polisi (Police Line). Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan berkaitan musabab kebakaran tersebut. Sementara aktivitas pasar di Sumber Agung sudah kembali berjalan meski belum sepenuhnya normal karena sebagian masih kembali menata barang dagangannya.
“Sebagian masih menata barang, karena meskipun tempat kami tidak ikut terbakar, sempat panik dan mengeluarkan barang-barang dagangan juga,” kata salah seorang warga setempat. (sam/sla)
