Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) dulunya menjadi jantung Bumi Habaring Hurung. Namun, pusat belanja itu kini kian sepi pengunjung. Aspirasi dan keluhan pedagang, sampai ke telinga Bupati Kotim Halikinnor.
YUNI PRATIWI, Sampit | radarsampit.com
Pedagang PPM berharap pemerintah membuat inovasi agar pasar kebanggaan warga Sampit itu ramai kembali. Salah satunya dengan menggelar kegiatan atau acara. Hal itu diyakini akan membuat PPM ramai lagi. ”Lobi tengah pasar ini kan cukup luas. Bisa untuk mengadakan acara. Kalau ada acara di sini, pasti ada saja pengunjung yang datang. Otomatis karena mereka ke pasar, biasanya sekalian berbelanja,” ujar Mansyur, salah satu pedagang di kawasan tersebut.
Para pedagang menilai saat ini PPM tidak lagi bergairah seperti pada masa jayanya. Bahkan, saat akhir pekan yang biasanya ramai pengunjung, justru dirasakan sama seperti hari-hari biasa. ”Kalau dulu, apalagi setiap gajian karyawan kebun sawit pasti ramai. Mereka belanjanya ke PPM. Alhamdulillah banyak pembelinya. Tapi, sekarang kadang sampai mau tutup pengunjung sepi,” ujarnya.
Meski masih ada langganan dari karyawan perkebunan yang berbelanja di PPM, namun tidak seramai dulu. Sepinya pengunjung semakin menjadi saat Covid-19 melanda. Warga memilih berbelanja daring. Kebiasaan itu terbawa hingga kini, karena warga tak perlu repot keluar rumah. ”Sekarang juga sudah banyak pasar-pasar tradisional lain. Jadi terbagi. Kalau dulu orang belanja ya ke PPM,” katanya.
Dia bersyukur masih bisa bertahan hingga sekarang, di tengah gempuran transaksi online dan pasar murah lainnya. Padahal, tidak sedikit pedagang PPM yang akhirnya gulung tikar.
Menanggapi keinginan pedagang yang meminta agar Pemkab Kotim lebih sering menggelar acara di PPM, Bupati Kotim Halikinnor mengatakan, hal tersebut bisa menjadi masukan, terutama bagi Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kotim.”Untuk ke depan bisa jadi pertimbangan untuk menggelar kegiatan di PPM. Terutama Disperdagin, bisa saja melaksanakan kegiatan di PPM untuk memberdayakan dan pada saat seperti ini kita melihat juga apa kekurangan di PPM ini supaya bisa dilengkapi,” ujar Halikinnor.