Sebagai bagian dari upaya serius Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam mengatasi permasalahan sampah, Wakil Bupati Kotim, Irawati, menghadiri rapat pembahasan solusi penyelesaian isu sampah yang kian mendesak. Rapat ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk investor.
YUNI PRATIWI, Sampit | radarsampit.com
Penanganan masalah secara terintegrasi menjadi penekanan penting Irawati dalam rapat yang membahas permasalahan sampah di Kotim.
”Permasalahan sampah merupakan isu strategis yang perlu penanganan serius dan terpadu, karena berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat, kelestarian lingkungan, serta citra daerah,” ujar Irawati.
Beberapa langkah yang dibahas dalam rapat, antara lain peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan sampah, penguatan sistem pengangkutan, serta optimalisasi peran bank sampah.
Selain itu, Irawati juga menyoroti pentingnya edukasi serta partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Dia juga menegaskan, penyelesaian permasalahan sampah tidak hanya bisa mengandalkan pemerintah saja, namun memerlukan dukungan seluruh elemen masyarakat.
”Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, saya yakin kita mampu mewujudkan Kotawaringin Timur yang bersih, sehat, dan berwawasan lingkungan,” tambahnya.
Usai rapat, Irawati bersama dengan Chief Executive Officer (CEO) Nusa Suriamas Group, Abu Sarin Baha, meninjau langsung tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Jalan Jenderal Sudirman km 14 Sampit.
Kehadiran Abu Sarin Baha, investor asal Kuala Lumpur, Malaysia, menambah optimisme terhadap potensi pengelolaan sampah yang lebih modern di Kotim.
Irawati berharap, investasi di bidang pengelolaan sampah dapat meningkatkan kualitas sistem pengelolaan sampah di Kotim.
”Kami berharap kerja sama ini nantinya dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat jangka panjang bagi Kotim,” harap Irawati.
Sebagai informasi, Nusa Suriamas Group, investor asal Kuala Lumpur, telah menunjukkan kesiapannya untuk berinvestasi di Kotim dengan membangun pabrik pengelolaan limbah medis.