Ketika Jalan Poros Kuala Kuayan Rusak Parah

Tanah Warga Jadi Jalan Alternatif, Terpaksa Pasang Portal dan Pungut Bayaran

Camat Mentaya Hulu
RUSAK: Camat Mentaya Hulu meninjau jalan poros di Desa Santilik perbatasan Kelurahan Kuala Kuayan yang mengalami kerusakan parah sehingga terpaksa memakai tanah masyarakat sebagai jalan alternatif. (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

”Jalan poros yang rusak itu sekitar seratus meter, tetapi yang rusak parah sekitar 30-an meter. Perbaikan jalan menunggu cuaca memungkinkan, sehingga untuk sementara menggunakan tanah masyarakat yang sudah disepakati menjadi jalan alternatif,” katanya.

Guna mencegah terjadinya kerusakan jalan di atas tanah masyarakat, masyarakat setempat memasang portal dan memungut biaya sukarela yang mereka sebut infaq.

Bacaan Lainnya

Hal itulah akhirnya ramai diperbincangkan warganet di media sosial. Pasalnya, motor yang melintas kabarnya dimintai Rp10 ribu dan mobil Rp25 ribu. ”Pemasangan portal itu sebenarnya untuk mencegah dan mengawasi agar kendaraan bermuatan TBS dilarang melewati jalan alternatif itu. Yang boleh masuk hanya kendaraan bermuatan sayur, motor, dan mobil. Terkait biaya masuk itu hanya diminta oleh pemilik tanah sebagai infaq sukarela, seperti layaknya jalan tol yang hasilnya juga diperuntukkan memperbaiki jalan,” jelas Indra.

Baca Juga :  Dewas KPK Beri Sanski Berat, Firli Diminta Mundur

Lebih lanjut Indra mengatakan, perbaikan jalan poros akan dikerjakan secara swadaya masyarakat. Dibantu beberapa perusahaan di kawasan tersebut, setelah kondisi cuaca cerah dan memungkinkan dilakukan perbaikan.

”Untuk sementara perbaikan dihentikan, karena beberapa hari ini hujan terus, perbaikan jalan tidak maksimal, sambil mempersiapkan material. Setelah cuaca memungkinkan, masyarakat sepakat membantu memperbaiki menggunakan bantuan alat berat ekskavator milik kecamatan dan milik pihak ketiga. Perusahaan juga nanti siap membantu mendatangkan alat berat untuk mempercepat perbaikan,” katanya.

Baru-baru ini, Indra juga meninjau lokasi jalan alternatif di Desa Santilik yang sangat memungkinkan digunakan untuk akses kendaraan masyarakat.

”Dulu itu sudah ada badan jalannya dan menjadi jalur tiang listrik. Karena tidak terawat, jalan tertutup dan tidak bisa diakses. Untuk sementara, ekskavator diturunkan untuk membenahi jalan di Desa Santilik yang bisa menjadi jalan alternatif masyarakat. Saya juga sudah laporkan hal ini ke Bupati dan beliau menyetujui,” katanya.

Adapun jalan poros kabupaten menuju Desa Tanjung Jariangau – Desa Bawan dan Kelurahan Kuala Kuayan saat ini masih dalam tahap perbaikan.



Pos terkait