Ketika Pedagang Melayani Wabup Kotim Irawati Berbelanja di PPM Sampit

Keluhkan Munculnya Pedagang Liar hingga Minta Perbaikan Jalan PPM yang Rusak

Irawati
MENDENGAR: Wakil Bupati Kotim Irawati berbelanja sekaligus mendengar keluh kesah pedagang PPM, Sabtu (3/8/2024). (HENY/RADAR SAMPIT)

Kedatangan Wakil Bupati Kotim Irawati ke Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, jadi kesempatan emas bagi para pedagang mengutarakan segala keluh kesah. Mulai dari kemunculan pedagang liar hingga permintaan pedagang segera memperbaiki jalan PPM yang rusak.

HENY, Sampit | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Berbelanja ke Pasar Tradisional sudah menjadi hal yang biasa dan rutin dilakukan Irawati. Sebagai orang nomor dua di Bumi Habaring Hurung, Irawati mengaku lebih sering berbelanja ke pasar tradisional dibandingkan supermarket modern.

Kebiasaannya itu bukan berarti tak mau berbelanja ke supermarket. Tetapi, ia hanya ingin membantu pedagang di pasar tradisional, terutama di PPM Kota Sampit yang pada masa awal pendiriannya tahun 2004 lalu, pernah menjadi satu-satunya pasar kebanggaan Kotim.

”Saya lebih sering memilih berbelanja di pasar tradisional dibandingkan supermarket modern.

Jadi, selain membantu pedagang, barangnya juga dikatakan cukup murah,” kata Irawati, Wabup Kotim, Sabtu (3/8/2024).

Baca Juga :  Polisi Gerebek Remaja Pesta Miras, Ada Ceweknya

Irawati juga mengaku merasa lebih dekat dengan pedagang dan turut mendengar keluhan para pedagang.

”Kalau kita berbelanja langsung kita jadi tahu perbedaan harga di pasaran. Saya juga bisa menyapa dan mendengar apa yang menjadi keluhan pedagang yang banyak mengeluh penjualannya sepi semenjak berkembangnya pasar-pasar lain di Kota Sampit,” kata Irawati.

Irawati tak dapat menghentikan perkembangan pasar tradisional yang terus bertambah. Ia hanya menyemangati pedagang PPM agar tetap berjualan dengan memanfaatkan media sosial untuk menawarkan produknya.

”Rejeki itu sudah diatur Allah takaran porsinya, tinggal kitanya saja lagi yang lebih semangat menjemput rejeki itu agar sampai ke tangan para pedagang. Sekarang zamannya serba online, pedagang PPM mungkin bisa mencoba cara itu, dengan menawarkan produknya di medsos, membuka layanan pengiriman barang ke rumah konsumen. Memang terasa lebih melelahkan dan harus menambah karyawan, minimal satu orang khusus bertugas mengantar barang, cara ini bisa dicoba agar pedagang PPM tetap eksis bertahan,” kata Irawati.



Pos terkait