Indrayani mewakili pedagang PPM lainnya juga meminta Pemkab Kotim memperbaiki jalan masuk yang rusak dan berbau amis.
”Saya dan semua pedagang di PPM meminta agar pemerintah daerah di Kotim ini memperbaiki jalan keluar masuk PPM yang rusak ini. Lihat saja sudah seperti kolam, pedagang distributor ikan yang berjualan malam sampai subuh itu buang limbah ikan disitu, akhirnya jalannya rusak dan berbau amis, kalau hanya sekadar disiram saja, tetap saja jadi kolam lagi, karena jalannya sudah rusak berlubang,” ujar Indrayani.
Irawati menanggapi keluhan pedagang dan akan segera mensosialisasikannya. Namun, di satu sisi ia juga tidak bisa menghentikan pedagang berjualan di depan rumah yang statusnya ada yang di halaman sendiri dan ada pedagang yang menyewa lapak di halaman rumah orang di pinggir Jalan Cristopel Mihing.
”Menertibkan pedagang terdengar simpel, tetapi kita perlu tahu berurusan dengan banyak orang itu pendekatannya berbeda. Kita juga tidak ingin terkesan mengusir atau menghentikan usaha pedagang yang mengais rejeki di situ. Jadi, ini masih kami upayakan bentuk penyelesaiannya,” katanya.
”Semoga pedagang liar di pinggir jalan dapat lapak berjualan di Pasar Keramat atau PPM, sehingga bisa bergabung berjualan di satu tempat, dengan harapan pasar yang dikelola Diskoperindag Kotim bisa lebih ramai mendatangkan pembeli,” katanya. (***/ign)
