King Kobra Takluk di Tangan Tim Diskarmat Palangka Raya

king kobra 4 meter
EVAKUASI : Team Rescue bersama warga menangkap seekor ular king kobra Kalimantan yang masuk pemukiman warga jalan Tjilik Riwut kilometer 9, Palangka Raya, Senin (02/09/2024). ISTIMEWA/RADAR PALANGKA

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Kemunculan seekor ular king kobra lagi-lagi menghebohkan warga kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Ular dengan patukan mengerikan dan membutuhkan waktu 10 menit saja untuk merenggut nyawa manusia itu masuk ke pemukiman warga di jalan Tjilik Riwut Kilometer 9, Palangka Raya, Senin (02/09/2024).

Bacaan Lainnya

Diduga binatang melata itu masuk pemukiman warga lantaran ekosistem makanan terganggu. Untungnya, tidak ada warga yang dipatuk dan membutuhkan waktu satu jam untuk bisa mengevakuasi ular king kobra Kalimantan tersebut.

Kepala Seksi Pengendali Operasi Komunikasi Penyelamatan Diskarmat Palangka Raya, Sucipto mengungkapkan, untuk puluhan kalinya timnya melakukan evakuasi ular berbisa, namun kali ini membutuhkan tenaga ekstra lantaran petugas sempat kesulitan melakukan evakuasi king kobra.

”Ularnya lincah, kami butuh satu jam akhirnya bisa mengamankan ular tersebut. Bahaya Jika sembarangan melakukan tindakan. Kami baru berhasil mengamankan satu ular king kobra,” ucapnya.

Baca Juga :  Pemkot Palangka Raya Bentuk Orangtua Asuh untuk Anak Stunting

Sucipto menyebutkan, panjang ular 4 meter dan besar 3 inci. Awalnya  Team Rescue Damkar ‘ menerima laporan king kobra Kalimantan melintas di 4 rumah berbeda di Jalan Tjilik Riwut kilometer 9 Palangka Raya.

Ular itu mau masuk salah satu rumah lewat jendela namun sempat ditutup lantaran warga melihat, tetapi  sempat ular mengokangkan kepalanya.

Lalu, ular beralih lokasi hingga Team Rescue Damkar melakukan pencarian. Setelah lama mencari terdengar suara ayam rebut dan ternyata ada ular king kobra.

Kemudian, didatangi dan ular bersembunyi di celah tumpukan batako. Sampai tim melakukan penangkapan menggunakan alat bantu dan sekitar  1 jam akhirnya ular dapat dikuasai.

”Jadi ularnya banyak bergerak, tetapi akhirnya bisa diamankan dan di lepas liarkan ke alam bebas yang jauh dari pemukiman masyarakat,” ungkap Sucipto.

Ia terus dan tetap mengingatkan warga agar tidak mengeksekusi sendiri, terlebih jika berhadapan dengan ular berbisa karena sekali patuk saja bisa mengakibatkan nyawa melayang jika tidak ditangani secara baik. Tidak hanya itu, semburan bisa ular, juga berdampak kebutaan jika mengenai mata.



Pos terkait