‘Kita Lahir dari Seorang Ibu, Merekalah yang Harus Kita Muliakan’

Ketika Kaum Perempuan di Kotim Kian Eksis

halikinnor
PENGHARGAAN: Bupati Kotim Halikinnor menyerahkan penghargaan GOW kepada Ketua PWI Kotim Siti Fauziah sebagai tokoh perempuan dalam rangka Hari Ibu ke-95, Kamis (28/12/2023). (YUNI/RADAR SAMPIT)

Dia mengharapkan penghargaan tersebut memotivasi dirinya secara pribadi maupun perempuan lainnya agar tetap semangat dalam berperan. Tidak hanya dalam keluarga, tapi juga untuk masyarakat luas. ”Terus berjuang, tetap semangat dan jangan putus asa,” ucapnya.

Ketua DPRD Kotim Rinie yang juga menerima penghargaan tersebut mengatakan, masih banyak perempuan hebat di Kotim. Oleh karena itu, dia berharap penghargaan itu juga bisa menjadi inspirasi bagi kaum perempuan lainnya.

Bacaan Lainnya

”Terima kasih atas penghargaan yang diberikan sebagai tokoh perempuan di Kotim. Masih banyak perempuan hebat di Kotim, dengan adanya penghargaan ini menjadi inspirasi kaum perempuan untuk dapat lebih menghargai kemampuan yang dimiliki. Tetap semangat sebagai kaum perempuan terus maju berkarya dengan talenta yang ada,” ujarnya.

Bupati Kotim Halikinnor mengatakan, kiprah perempuan sudah tidak diragukan lagi. Bahkan, ada perempuan yang bisa menjadi perdana menteri hingga presiden. ”Bukan hal yang baru pemimpin suatu negara apalagi hanya memimpin organisasi atau rumah tangga, karena perempuan mempunyai keunikan sendiri. Punya kelebihan sendiri. Biasanya perempuan lebih teliti, lebih hati-hati,” kata Halikinnor.

Baca Juga :  Judi Sabung Ayam Marak Lagi di Sampit

Halikinnor mengatakan, saat ini di Kotim sejumlah jabatan tinggi dijabat kaum perempuan, seperti Ketua DPRD, Wakil Bupati, Ketua Pengadilan Negeri, Kepala Kejaksaan Negeri, dan Ketua PWI Kotim. Begitu juga jabatan kepala dinas, ada beberapa yang dijabat oleh perempuan.

”Ini menunjukkan kesetaraan gender di Kotim ini bahkan sudah lebih dari 30 persen. Pemerintah pun dalam membuat regulasi untuk pencalegan itu wajib keterwakilan 30 persen perempuan. Itu upaya kita untuk memberdayakan perempuan,” tuturnya.

Sebab, kata Halikinnor, kesetaraan gender tidak ada lagi membedakan antara perempuan dan laki-laki. Semua bisa dikerjakan kaum perempuan. ”Bahkan yang tidak bisa dikerjakan oleh laki-laki pun perempuan bisa, itu kelebihannya karena kita lahir dari seorang ibu. Jadi, merekalah yang harus kita muliakan. Wanita yang paling mulia di dunia ini adalah ibu kita sendiri,” katanya. (***/ign) 



Pos terkait