PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Kehadiran Klinik Bisnis Abdul Rasyid Foundation (ARF) dianggap mampu Ciptakan UMKM Tangguh. Kedepan Klinik Bisnis akan memperluas jangkauan tidak hanya di Kalteng tetapi hingga semua penjuru.
“Baru dua tahun membina UMKM di regional Kalimantan, Klinik Bisnis Abdul Rasyid Foundation (ARF) mampu menciptakan para entrepreneur muda yang tangguh, ke depan tidak hanya 25 UMKM tetapi akan menjangkau lebih banyak lagi,” jelas CEO Klinik Bisnis, Monica Putri, Sabtu (10/12/2022).
Klinik Bisnis adalah platform pembinaan dan pengembangan UMKM di bawah naungan Abdul Rasyid Foundation. Klinik Bisnis ini telah menunjukkan kesuksesannya dan menjadi pembina UMKM terbesar se-Regional Kalimantan. Terbukti, dari pembinaan yang dilakukan kepada pelaku UMKM yang berasal mulai dari Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan beberapa wilayah lainnya.
Meski terbilang muda, hasil dari pendampingan dan pemberdayaan yang dilakukan Klinik Bisnis mampu menciptakan para pelaku UMKM dan entrepreuner muda yang tangguh.
Pembinaan dan pendampingan kepada pelaku UMKM binaan terus dilakukan, salah satunya melalui event bergengsi yang menjadi salah satu program unggulan Klinik Bisnis yaitu ‘Ngopi Preneur’ (Ngobrol Pintar Entrepreneur) yang dirangkai dengan kegiatan Gala Dinner, di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Sabtu (10/12/2022).
Program Ngopi Preuner yang digagas CEO Klinik Bisnis Monica Putri Rasyid ini bukan sekedar kegiatan ngopi biasa.
Melalui kegiatan tersebut terjadi pertemuan pelaku UMKM se-Kalimantan dengan para investor dan founder Abdul Rasyid Foundation, H Abdul Rasyid AS.The Biggest Eventpreneur, Ngopi Preneur akan menjadi sebuah ajang pengembangan UMKM terbesar di Kalimantan.
Harapannya, pembinaan bagi UMKM ini bisa dilakukan lebih luas. Jadi bukan hanya UMKM di Kalimantan, tapi skala Nasional. Menurut Monica dalam setahun pembinaan dalam Klinik Bisnis, diikuti oleh 20 hingga 25 UMKM.
“Padahal, peserta yang mendaftar itu totalnya mencapai 9 ribu lebih.Dalam pembinaan yang kami lakukan itu bagaimana bisa membina UMKM yang berkualitas, jadi bukan kuantitasnya. Penilaian utama UMKM yang kami bina yaitu bagaimana rencana kerja dan strategi dalam usaha mereka. Inti dari kegiatan ini yaitu mempersatukan visi misi UMKM di daerah dan investor dari luar daerah,” tuturnya.