PANGKALAN BUN – Jembatan Sungai Arut di Jalan Achmad Shaleh ruas Pangkalan Bun menuju Kotawaringin Lama (Kolam), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengalami pelebaran konstruksi pada sambungan (dilatasi).
Pelebaran konstruksi jembatan yang membelah Sungai Arut tersebut ditandai dengan terputusnya aspal di sambungan jembatan. Dilatasi tersebut diduga akibat sering dilalui kendaraan melebihi tonase.
Meski hanya berupa garis lurus dengan lebar sekitar 10 centimeter yang memanjang di badan jembatan namun kondisi tersebut sangat berbahaya, terutama bagi pengendara roda dua. Bila pengendara roda dua memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan terkena lubang tersebut maka dapat hilang keseimbangan dan bisa berujung pada kecelakaan fatal.
Salah seorang warga Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kobar Purnomo yang setiap hari melintas di jembatan tersebut mengakui bahwa lubang dengan garis lurus di permukaan aspal jembatan tersebut menganga sejak setahun terakhir.
“Dulu kan jarang kendaraan berat melintas, namun ketika ruas jalan ini padat dan kendaraan dengan muatan penuh sering melintas sedikit demi sedikit aspal retak dan kondisinya seperti saat ini,” ungkapnya.
Menurutnya, ada beberapa kejadian pengendara roda dua yang terjatuh, namun ia belum mengetahui apakah disebabkan lubang tersebut atau bukan. Untuk itu ia berharap agar aspal jembatan yang menganga tersebut segera diperbaiki, kalau menunggu dikhawatirkan akan semakin besar lubangnya. “Berharap diperbaiki, kalau tidak akan semakin parah, dan biayanya semakin besar,” ujarnya.
Warga lainnya Ridho berharap agar pemerintah mengevaluasi kondisi jembatan tersebut. Bila dirasa sudah tidak layak lagi menanggung beban kendaraan yang melintas, maka lebih baik segera dilanjutkan rencana pembangunan jembatan cable stayet di sebelahnya.
Karena saat ini sudah terbangun pondasi jembatan, hal itu mengingat usia jembatan yang ada sekarang sudah tua dan meski masih tampak kokoh namun di beberapa titik, aspal jembatan sudah berlubang dan ada satu yang berlubang memanjang. “Dikebut saja cable stayet itu, kita hanya bisa berharap agar secepatnya diperbaiki terlebih dahulu,” pungkasnya. (tyo/sla)