Korban Kedua Kelotok Karam Jauh Terseret

Kecamatan Kahut,Gunung Mas
Jasad korban Remos (5) ketika berada di Puskesmas Tumbang Miri, untuk dilakukan visum et repertum, Senin (6/12).(istimewa)

KUALA KURUN – Setelah tujuh hari melakukan pencarian, tim SAR gabungan akhirnya menemukan Remos (5) yang merupakan salah satu korban karamnya kelotok (perahu mesin, Red) di perairan muara Sungai Bahio, anak Sungai Miri, tepatnya Desa Tumbang Sian, Kecamatan Kahayan Hulu Utara (Kahut), Kabupaten Gunung Mas (Gumas).

”Korban ditemukan pada Senin (6/12) pukul 05.00 WIB di Kelurahan Tumbang Miri, Kecamatan Kahut, dalam keadaan meninggal dunia,” ucap Kapolres Gumas AKBP Irwansah, melalui Kapolsek Kahut Ipda A.A Gede Raka Sumiartha, Selasa (7/12).

Dijelaskannya, korban pertama kali ditemukan oleh Elvino yang merupakan ayah kandungnya. Ketika ditemukan, posisi jasad korban saat itu tersangkut di sebuah lanting milik warga. Kondisi korban sudah bengkak dan membusuk.

”Jarak antara tempat kejadian perkara (TKP) dengan lokasi penemuan korban mencapai 17,3 kilometer. Saat itu, Daerah Aliran Sungai (DAS) Miri dalam keadaan dalam dan berarus,” tutur Gede.

Penemuan jasad korban bermula dari adanya informasi tokoh masyarakat Desa Tumbang Sian yang memprediksi bahwa jasad korban muncul, dan menyarankan ayah korban menelusuri Sungai Miri dari muara Sungai Kahayan.

Baca Juga :  Covid-19 di Lamandau Terus Melandai

Saat itu lanjut dia, ayah korban yang berada di Desa Tumbang Sian langsung bergegas kembali ke Desa Dandang dengan menggunakan sepeda motor untuk mengambil kelotok. Dia langsung melakukan penyusuran di Sungai Miri dan akhirnya menemukan jasad korban.

”Korban selanjutnya dibawa oleh pihak keluarga ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tumbang Miri untuk dilakukan Visum et Repertum,” terangnya.

Selanjutnya, tambah dia, personel Polsek Kahut dan Polres Gumas melakukan identifikasi serta tindakan kepolisian lainnya di Puskesmas Tumbang Miri.

”Sekarang ini, jasad korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” tandas Gede Raka Sumiartha.

Diberitakan sebelumnya, kelotok naas tersebut ditumpangi satu keluarga, dan karam setelah menabrak batang kayu, lalu langsung terbalik, pada Selasa (30/11) sekitar pukul 16.00 WIB.

”Di kelotok tersebut ada sepuluh penumpang. Delapan orang ditemukan selamat, sedangkan dua lainnya hilang.



Pos terkait