SAMPIT – Korban tenggelam karamnya perahu di Sungai Cempaga, Desa Luwuk Bunter, Kecamatan Cempaga, belum juga ditemukan. Upaya pencarian masih dilakukan tim gabungan dengan menyisir Sungai Cempaga, terutama di lokasi tenggelamnya korban.
”Sampai saat ini kami masih melakukan pencarian terhadap korban,” kata Kasat Pol Air Polres Kotim AKP Herbet Simanjuntak, Jumat (19/11).
Dia menurutkan, korban atas nama Yedija S Johannis (67), diduga kuat tenggelam dan masuk ke bawah tongkang yang pada saat itu sedang sandar di bantaran sungai. Pihaknya telah meminta tongkang tersebut digeser. Namun, belum ada tanda keberadaan korban.
”Segala upaya sudah kami lakukan, seperti penyelaman secara tradisional maupun dengan cara menjatuhkan rotan ke sungai. Namun, korban belum juga ditemukan,” katanya.
Lebih lanjut Herbet mengatakan, kecelakaan tersebut tidak lepas dari unsur kelalaian. Pasalnya, kondisi perahu yang ditumpangi korban beserta dua orang lainnya, tidak layak pakai alias berlubang.
”Banyak terdapat lubang pada badan perahu yang digunakan korban untuk menyeberang,” katanya.
Seperti diberitakan, Yedija hilang terseret arus Sungai Cempaga saat perahu yang digunakan karam diterjang gelombang, Kamis (18/11).
Kejadian berawal ketika Yedija, Amat, dan Nahrawi berangkat ke kebun rotan yang berada di seberang kampung menggunakan perahu kecil. Ketika perahu hampir di bantaran sungai, perahu mereka tenggelam akibat tersapu gelombang kelotok yang melintas. Di sisi lain, perahu mereka gunakan juga tergolong tidak layak pakai.
Perahu tersebut langsung tenggelam. Amat dan Nahrawi sempat menyelamatkan diri dengan berenang ke pinggiran sungai. Sial bagi Yedija, dia terseret derasnya arus sungai. Dan langsung hilang. (sir/ign)