PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah dalam sepekan terakhir terjadi bertubi-tubi. Dari empat peristiwa Karhutla yang terjadi dalam sehari ini menyisakan satu titik api yang belum berhasil dipadamkan.
Untuk diketahui empat titik tersebut adalah, Dusun Tatas, Jalan Pasir Panjang, Desa Sebuai dan Desa Sungai Bakau Kecamatan Kumai.
Api yang melahap ratusan hektare areal, baik perkebunan maupun lahan kosong di Desa Sungai Bakau, Kecamatan Kumai, Kobar hingga memasuki hari ke tiga ini masih terus berkobar.
Padahal, tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kobar, Manggala Agni, Brimob, TNI, Balakar Huma Singgah Itah, MPA Desa Kubu, MPA Desa Sungai Bakau, MPA Desa Keraya, dan MPA Kumai dan relawan dari berbagai unsur telah mengupayakan segenap kemampuan dan peralatan untuk penanganan.
Kencangnya hembusan angin, semakin jauhnya titik api dari jangkauan personel dan alat, serta vegetasi yang mudah terbakar ditunjang minimnya sumber air menjadi kendala tim gabungan saat pemadaman.
Kepala Bidang (Kabid) Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan mengatakan, saat ini tim terus berupaya sekuat tenaga untuk menghalau api agar tidak semakin meluas.
“Kami di-backup Manggala Agni dan Brimob serta MPA dan Balakar, mereka terus berupaya melakukan penanganan, meski begitu banyak kendala yang dihadapi,” ujarnya, Sabtu (10/6).
Sementara tim gabungan fokus untuk penanganan di Desa Sungai Bakau, kembali terjadi kebakaran di lahan kosong dengan vegetasi semak belukar, ilalang di Jalan DPR, Desa Batu Belaman Kecamatan Kumai.
Belum diketahui sumber api yang menyebabkan areal tersebut terbakar, namun api terus meluas terlebih cuaca begitu terik dan hembusan angin sangat kencang.
Ia menyebut saat ini water suplai milik BPBD sudah dikerahkan ke lokasi dengan belasan personel dan relawan yang membantu penanganan.
“Water Canon milik Brimob Kompi 2 Batalyon B Pelopor tadi sudah dikerahkan untuk backup kita, personel terpecah baik untuk penanganan di Batu Belaman maupun di Desa Sungai Bakau,” tukasnya. (tyo/fm)