”Melihat kondisi cuaca yang disampaikan BMKG pada Dasarian II, diprediksi terjadi curah hujan ringan hingga sedang, dasarian III akan terjadi peningkatan curah hujan. Kami melihat potensi kerawanan banjir masih dimungkinkan terjadi. Ini yang harus kami sikapi, sehingga disepakati perpanjangan status tanggap darurat banjir,” kata Multazam.
Multazam menuturkan, bencana banjir tahun ini diprediksi tak separah tahun-tahun sebelumnya. Meski demikian, pihaknya perlu mewaspadai kemungkinan 20 desa di delapan kecamatan di Kotim yang rawan terputus akses darat, di antaranya Desa Tumbang Kania, Tumbang Payang, Tumbang Sapia, Tumbang Torung, Tewei Hara yang masuk wilayah Kecamatan Bukit Santuai.
Kemudian, di Desa Waringin Agung, Kecamatan Antang Kalang, Desa Barunang Miri Kecamatan Parenggean, Desa Bawan, Kecamatan Mentaya Hulu, Desa Tanjung Jorong, Mirah, Tumbang Mujam, Luwuk Sampun, di Kecamatan Tualan Hulu.
Selain itu, Desa Tumbang Koling, Pantai Harapan, Sei Ubar Mandiri, Sudan di Kecamatan Cempaga Hulu. Desa Hanjalipan, Simpur, dan Soren di Kecamatan Kotabesi dan Desa Natai Baru Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.
”Walaupun dimungkinkan bencana banjir tidak separah seperti tahun-tahun sebelumnya, tetapi yang menjadi atensi kami ada beberapa desa terutama di wilayah utara yang rawan terputus akses darat, karena masih banyak desa yang masih berupa jalan tanah. Mudah-mudahan menghadapi Ramadan ini tidak ada hambatan. Kalau pun ada, pemerintah daerah siap hadir membantu warga yang rumahnya terendam banjir,” tegasnya. (***/ign)