Kotim Siapkan Festival Bubur Asyura untuk Catatkan Rekor MURI

bubur asyura
MENGADUK BUBUR: Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor bersama Ketua TP-PKK Khairiah Halikinnor menghadiri acara Festival Bubur Asyura  di Ikon Jelawat Sampit, Sabtu (29/7/2023) siang. (Istimewa/Radar Sampit)

SAMPIT, radarsampit.com –  Setelah sukses menggelar Festival Bubur Asyura di Ikon Jelawat Sampit, Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor berambisi menggelar kegiatan serupa yang lebih besar pada tahun depan. Bahkan, orang nomor wahid di Pemkab Kotim berencana menjadikan Festival Bubur Asyura  tercatat di  Museum Rekor Indonesia (MURI).

“Kalau bisa, tahun depan tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI). Belum ada orang memecahkan rekor MURI pembuatan bubur asyura terbanyak,” kata Halikinnor saat menghadiri Festival Bubur Asyura di kawasan Ikon Jelawat Sampit, Sabtu (29/7).

Bacaan Lainnya

Halikinnor tertarik memecahkan rekor MURI pembuatan bubur asyura. Apalagi  membuat bubur asyura sudah menjadi tradisi di Kalteng setiap 10 Muharram.  “Ini untuk melestarikan tradisi, supaya tidak hilang dari daerah kita,” sebutnya.

Tahun lalu, pembuatan bubur asyura diinisiasi oleh masyarakat Baamang. Tahun ini pembuatan bubur asyura dikoordinir oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotim di kawasan Ikon Jelawat Sampit.

Baca Juga :  Ratusan Warga Siap Blokade Jalan Perkebunan, Aksi Protes Sawit di Kotim Meluas

“Ini juga dalam rangkaian Porprov XII Kalteng 2023. Harapan kita karena ini menjadi tradisi dan budaya kita, maka ke depan bisa jadi agenda tetap pariwisata,” tuturnya.

Halikinnor meminta pelaksanaan Festival Bubur Asyura tahun depan dipersiapkan lebih matang dengan melibatkan banyak pihak, termasuk mengundangan anak panti asuhan. “Kita minta SOPD, kecamatan, perbankan, perusahaan juga bisa mengirim perwakilannya,” imbuhnya.

“Mudah-mudahan tahun depan tidak ada halangan, tidak ada permasalahan, sehingga kita bisa menggelar Festival Bubur Asyura secara meriah di lapangan terbuka, diisi dengan kesenian tradisional dari berbagai macam unsur,” tandasnya.

Pada Festival Bubur Asyura diikuti oleh delapan kelompok. Selain piala dan piagam, masing-masing pemenang juga mendapatkan uang senilai Rp 1 juta sebagai uang pembinaan. Beberapa hal yang menjadi penilaian dewan juri antara lain kreativitas, cita rasa, dan juga kekompakan.

Regu terkompak dalam Festival Bubur Asyura adalah Kelurahan Seranau, regu terfavorit diraih tim  Wakil Bupati Kotim Irawati, juara harapan 3 Grup Semangat Ibu, juara  harapan 2 diraih Jelawat Souvenir, juara harapan 1 Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Grup A, juara 3 Kecamatan Seranau, juara 2 grup dari Masjid Darussalam, dan juara 1 diraih oleh Grup Mentawa Baru Ketapang Grup B. (yn/yit)



Pos terkait