Kotim Tetap Antisipasi Munculnya Varian Baru Covid-19

Kepala Dinkes Kotim Umar Kaderi mendampingi Bupati Kotim Halikinnor
TINJAU: Kepala Dinkes Kotim Umar Kaderi mendampingi Bupati Kotim Halikinnor meninjau gedung baru Puskesmas Baamang I, beberapa waktu lalu. (DOK.YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, RadarSampit.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengimbau masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). Hal ini perlu dilakukan sebagai antisipasi muncul virus Covid-19 varian baru.

”Antisipasi tetap kami lakukan. Alhamdulillah, karena kita tidak ada kasus, baik yang isolasi mandiri maupun di rumah sakit, namun kami menyarankan masyarakat agar tetap menerapkan prokes, memakai masker saat di luar apabila kita sudah ada gejala sakit,” kata Kepala Dinkes Kotim Umar Kaderi.

Bacaan Lainnya

Subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 diinformasikan telah muncul di Indonesia. Namun, virus Covid-19 varian baru tersebut pada umumnya belum terdeteksi di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng).

”Untuk varian baru, alhamdulillah sampai saat ini, bahkan informasinya untuk Kalteng belum terdeteksi. Mudahan tidak ada. Tapi, sebagai antisipasi, kami tetap melakukan tracing bagi yang ada gejalanya,” ujarnya.

Baca Juga :  Akibat Korsleting Jaringan SUTM 20 kV, Listrik Baamang Padam Total Berjam-jam

Penurunan jumlah penularan Covid-19 menjadi hasil dari kebijakan dan kedisiplinan masyarakat. Namun, kedisiplinan terhadap prokes harus kembali diperketat menyusul adanya sejumlah kasus Omicron varian baru.

Menurut Umar Kaderi, gejala dari varian baru tersebut mudah dikenali dan tidak berbeda dengan gejala dari varian terdahulu, yakni batuk, kelelahan, hidung tersumbat, demam, mual atau muntah, sesak napas, diare, anosmia atau ageusia.

”Gejalanya sama. Sebenarnya varian ini juga tingkat penyebarannya cukup tinggi, tapi karena titer antibodi masyarakat sudah bagus, sehingga tidak tidak terlalu signifikan penyebarannya,” terangnya.

Hal ini berbeda pada saat munculnya varian Delta, yang mana masyarakat belum mendapatkan vaksinasi dan lain sebagainya, sehingga penyebaran terjadi dengan cepat.

”Inilah dampak dari sebagian masyarakat sudah terkonfirmasi Covid-19, kemudian pencapaian vaksinasi kita cukup baik. Alhamdulillah titer antibodi bisa melawan varian baru,” sebutnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, status pandemi ditetapkan dengan Keputusan Presiden (Kepres), sehingga saat ini meski di beberapa wilayah termasuk Kotim kasus Covid-19 melandai, namun masih tetap berada pada status pandemi.



Pos terkait