SAMPIT, radarsampit.com – Pembentukan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam upaya menekan angka kasus penyalahgunaan narkoba dinilai sangat penting. Pemkab Kotim berharap adanya upaya untuk mempercepat pembentukan BNNK tersebut.
Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kotim Eddy Hidayat Setiadi mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat pada Kamis (4/1/2024), terkait pembentukan BNNK. Salah satu hal yang menjadi pembahasan, ketersediaan lahan untuk bangunan Kantor BNNK.
”Salah satu syarat pembentukan BNNK adalah tersedianya sarana dan prasarana berupa kantor. Kami masih menyiapkan lahannya,” kata Eddy, Kamis (4/1/2024).
Wacana awal pembangunan Kantor BNNK Kotim adalah di Jalan Ir Soekarno atau kawasan lingkar utara Kotim. Namun, terkendala aset yang belum balik nama, sehingga pihaknya perlu segera mencari lokasi lain sebagai alternatif Kantor BNNK.
”Awalnya Kantor BNNK akan dibangun di lingkar utara, tapi terkendala aset lahan yang masih tercatat nama orang belum dibalik nama. Sementara kita perlu cepat, karena memiliki kantor merupakan salah satu syarat pembentukan BNNK, sehingga alternatifnya adalah menggunakan gedung Dinas Koperasi,” terangnya.
Seperti diketahui, Dinas Koperasi dan UKM Kotim telah digabung dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, sehingga ada kemungkinan bangunan kantor Dinas Koperasi dan UKM yang lama bisa difungsikan untuk kepentingan lain, salah satunya Kantor BNNK Kotim seperti yang diharapkan.
”Hasil rapat ini akan kami laporkan kepada pimpinan. Jadi, untuk selanjutnya kami menunggu persetujuan dari pimpinan,” katanya.
Saat rapat evaluasi pada akhir Desember lalu, data dari Polres Kotim menunjukkan tindak pidana trans nasional mengalami kenaikan 29 persen dari tahun sebelumnya. Tahun 2022 tercatat ada 148 kasus dan 2023 sebanyak 191 kasus.
Dari kasus tindak pidana trans nasional tersebut, yang dominan adalah kasus narkoba. Pada 2023, Polres Kotim mengamankan barang bukti narkotika sebanyak 5 kg, dengan jumlah tersangka 206 orang.