Dibeberkannya pula, sumber kabut asap diprediksi berasal dari Karhutla yang terjadi di wilayah tengah dan utara Kabupaten Katingan, yaitu Kecamatan Kamipang, Mendawai dan Katingan Kuala. Termasuk yang berasal dari wilayah perbatasan dengan Kota Palangka Raya dan wilayah tenggara Kabupaten Pulang Pisau.
Prediksi ini menurut Yobie, berdasarkan arah tiupan angin dominan dari tenggara dan barat daya sebagaimana data Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Sementara itu, kepada masyarakat terutama bagi orang tua dan anak-anak yang sensitif terhadap debu dan asap termasuk yang memiliki riwayat penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), asma dan lainnya, diimbau agar membatasi aktifvtas di luar rumah, terutama pada sore dan malam hari.
” Masyarakat yang melakukan aktivitas di luar ruangan agar menggunakan masker. Masyarakat juga diminta tidak membuka lahan dengan cara membakar termasuk tidak membakar sampah atau material lainnya, karena akan menambah dampak karhutla yaitu kabut asap,” pungkas Yobie Sandra.
Ia menambahkan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lintas sector juga bersiap untuk mengantisipasi potensi bencana kabut asap, terutama terutama ketersediaan oksigen, obat-obatan dan sembako. Selain itu, perusahaan pemilik konsesi diminta menjaga wilayahnya dari karhutla dengan melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian. (sos/gus)