SAMPIT – Perebutan kursi Ketua DPC Partai Demokrat Kotim akan ditentukan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Dua nama yang bersaing adalah Parimus dan HM Jhon Krisli. Parimus memiliki kekuatan yang mengakar di jaringan kader dan simpatisan Partai Demokrat di akar rumput.
Parimus saat mencalonkan Ketua DPC Partai Demokrat didukung 13 Dewan Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Demokrat dari 17 PAC di Kotim. Sementara HM Jhon Krisli hanya sekadar pemenuhan syarat, yakni 20 persen dari total DPAC tersebut.
Meski begitu, Jhon Krisli yang kini tercatat sebagai Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Kalteng didukung penuh pemilik suara sah Ketua DPD Demokrat Kalteng Nadalsyah (Koyem) dan Sekretaris Junaidy.
”Pak Parimus didukung oleh 13 DPAC sementara Jhon Krisli hanya didukung empat DPAC,” kata SP Lumban Gaol, anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Kotim.
Menurut Gaol, Muscab kali ini berbeda dengan periode sebelumnya. Pada periode sebelumnya langsung ditentukan pemilik dukungan terbanyak dari DPAC. ”Hal itu dikarenakan banyaknya aspirasi dari setiap daerah yang disampaikan ke DPP, khususnya Ketum AHY. Di daerah sering terjadi kisruh akibat pengondisian suara DPAC yang sangat rawan dipermainkan dan intimidasi, sehingga sulit menjalankan demokrasi yang baik dan tenang,” ungkapnya.
Jhon Krisli saat ini kabarnya telah mengondisikan dukungan DPD Partai Demokrat Kalteng, yakni Ketua DPD Nadalsyah dan Sekretarisnya Junaidi untuk menyokong suara supaya bisa menjadi Ketua DPC Demokrat Kotim.
”DPD Partai Demokrat Kalteng memplenokan dua suara sah DPD Partai Demokrat diberikan kepada Jhon Krisli saat pleno tanggal 1 Pebruari 2022 lalu. Sehingga tinggal menunggu suara sah yang dimiliki DPP sebanyak tiga suara, yaitu Suara Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, dan Kepala BPOKK DPP,” katanya. (ang/ign)