Langsung Tancap Gas Galang Suara, Nadalsyah-Supian Hadi Deklarasi di Sampit

ilustrasi pilkada serentak
Ilustrasi Pilkada Serentak

KUALA KAPUAS, radarsampit.com – Bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Kuala Kapuas langsung gerilya berusaha merebut hati rakyat sebagai pemilik suara. Beberapa kegiatan pengumpulan massa digelar dengan alasan silaturahmi dan mendekatkan diri pada pemilih.

Pantauan Radar Sampit, sejumlah kegiatan yang dilaksanakan kontestan Pilkada Kapuas bersama timnya, di antaranya jalan sehat, hiburan rakyat, tabligh akbar, hingga syukuran.

Bacaan Lainnya

”Tujuannya untuk saling silaturahmi dan masyarakat lebih mengenal calon pemimpinnya. Alhamdulillah, persaingan politik berjalan sehat dan masyarakat antusias menikmati hiburan serta manfaat lainnya,” kata Rohman, salah satu tim sukses bapaslon, Minggu (1/9/2024).

Pilkada Kapuas diikuti lima bakal paslon, yakni Erlin Hardi-Alberkat Yadi, Wiyatno- Dodo, Habib Banua-Tommy Saputra, Alfian-Agati, dan Dealdo-Farij Ismeth.

Sementara itu, Ketua KPU Kapuas Deden Firmansyah mengatakan, setelah pendaftaran, lima bapaslon menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Pihaknya akan melakukan penetapan pada 22 September mendatang.

Baca Juga :  Serangan Balik Berlapis Nadalsyah untuk Sriosako

Deklarasi

Sementara itu, di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, bakal paslon Pilkada Kalteng Nadalsyah-Supian Hadi melakukan deklarasi. Deklarasi yang digelar di Taman Kota Sampit itu diiringi hujan yang cukup deras.

”Saya mau mendampingi cagub yang menggandeng orang Sampit. Bukan hanya saya, kita merasa dihormati dan satu kebanggan tersendiri karena selama Kalteng berdiri, belum pernah ada perwakilan dari Kotim jadi gubernur atau wakil gubernur,” kata Supian di depan massa pendukungnya.

Supian ingin mengulang suksesi politiknya dengan meraup angka 73 persen suara di Kotim untuk pasangan Nadalsyah-SHD. ”Kita buktikan 73 persen itu kembali ke pasangan Koyem-SHD,” tegasnya.

Supian Hadi juga menyinggung keberpihakan pembangunan selama ini. Salah satunya jalan lingkar selatan yang tidak pernah beres diurus pemerintah provinsi. Padahal, akses itu merupakan penghubung vital untuk perekonomian di Kotim dan Kalteng.



Pos terkait