SAMPIT, radarsampit.com – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Palangka Raya diminta gencar melakukan sosialisasi kepada pedagang kuliner. Hal itu penting agar pedagang berhati-hati dan menjaga kualitas dan kesehatan dagang yang akan dikonsumsi pelanggannya agar peristiwa keracunan massal seperti beberapa waktu lalu tak terulang.
”Kami beberapa minggu lalu ke BBPOM Palangka Raya, meminta agar ke depannya sosialisasi terhadap usaha kuliner rumahan diintenskan. Hal itu supaya tidak terulang kejadian keracunan massa beberapa waktu lalu. Kejadian itu juga karena kurangnya pengawasan,” kata Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kotim SP Lumban Gaol, Jumat (12/5).
Gaol melanjutkan, pihaknya juga meminta BBPOM intens melakukan pengawasan dan pengawalan pada pelaku usaha makanan dan minuman di Kotim.
”Ke depannya kita tak mau kecolongan dengan kasus yang cukup menyita perhatian publik ini (keracunan massal kue ipau, Red). Kami juga menekankan kepada dinas teknisnya agar memperhatikan masalah ini. Entah kolaborasi dengan lintas sektor untuk mengawasi semua produk olahan makanan masyarakat,” ujarnya.
Mengenai keracunan massal kue ipau, Gaol yakin hal tersebut bukan unsur kesengajaan. Pedagang jelas tak ingin dagangannya bermasalah, karena hal itu akan berimbas pada usahanya. Meski demikian, dia menyerahkan sepenuhnya perkara itu pada aparat kepolisian.
Keracunan massal kue ipau terjadi beruntun pada 28-31 Maret 2023. Korban merasakan keluhan sakit perut, diare, mual, muntah, dan pusing. Sebagian memilih berobat secara mandiri dan sebagian dilarikan ke IGD RSUD dr Murjani Sampit.
Total korban mencapai 84 orang. Terdiri dari 33 laki-laki dan 51 perempuan. Korban mengalami keracunan makanan setelah mengonsumsi kue ipau yang dibeli di tempat yang sama. Salah satu korban berusia 60 tahun meninggal dunia setelah mengonsumsi kue tersebut, sementara korban lainnya sembuh setelah dirawat beberapa hari.
Berdasarkan penyelidikan epidemiologi, Dinkes Kotim memastikan penyebab keracunan makanan puluhan warga Kotim setelah mengonsumsi kue ipau. Selain itu, hasil sampel pemeriksaan di Labkesda Kotim menyatakan kue tersebut positif mengandung bakteri E coli dan Salmonella.