Lobi Tingkat Tinggi, Bupati Kotim Turun Tangan Akhiri ”Perang” Internal DPRD Kotim

Formasi AKD Disusun Ulang, Sertakan PDIP dan Demokrat

Konflik internal DPRD Kotim yang sebelumnya sempat memanas resmi berakhir
Ilustrasi. (M Faisal/Radar Sampit)

Dari hasil pertemuan para elite politik tersebut, PDIP dan Demokrat akhirnya mendapat posisi strategis di AKD. Padahal, sebelumnya anggota dua fraksi itu sama sekali tak dimasukkan dalam susunan AKD, baik sebagai ketua maupun anggota. Dari 40 anggota DPRD, susunan AKD hanya berjumlah 28 orang.

Dalam susunan AKD terbaru yang dibacakan Sekretaris DPRD Kotim Bima Eka Wardana, Komisi I dipimpin anggota dari Fraksi PDIP, Wakil Ketua dari Demokrat, dan Sekretaris diberikan untuk PAN. Di Komisi II, posisi ketua dari Gerindra, Wakil Ketua PDIP, dan Sekretaris dari Nasdem.

Bacaan Lainnya

Selanjutnya, jabatan Ketua Komisi III dipegang Golkar, Wakil Ketua dari PAN, dan Sekretaris dari Gerindra. Komisi IV dipimpin ketua dari PAN, Wakil Ketua PKB, dan Sekretaris dari Golkar. Untuk Badan Kehormatan dipimpin ketua dari PKB dan wakil dari Nasdem. Sementara di Bapemperda, jabatan ketua dipegang Demokrat dan wakil ketua dari Golkar.

Baca Juga :  Dua Orang Ini Gugat Areal Usaha Bos Ayam di Sampit

Ketua Fraksi PAN DPRD Kotim Dadang Siswanto membenarkan susunan AKD baru tersebut. ”Seperti itulah hasilnya yang dibacakan Sekwan,” ujarnya. Dadang sebelumnya merupakan juru bicara koalisi lima fraksi yang vokal mengamankan reposisi AKD versi paripurna tanpa PDIP dan Demokrat.

Ketua Fraksi Partai Demokrat Parimus mengatakan, hasil kesepakatan itu dibuat bersama. Selanjutnya akan dilaksanakan rapat paripurna untuk mengesahkan AKD tersebut.

”Semua fraksi sudah sepakat dan menandatangani. Bahkan tadi ada Bupati hadir juga,” ujarnya.

Ketua DPD Nasdem Kotim Ansen Tue yang ikut hadir tak mempersoalkan meskipun Nasdem harus kehilangan jatah Ketua Komisi III yang dipegang sebelumnya. Menurutnya, hal yang lebih penting, masalah internal lembaga tersebut sudah selesai dan tidak berkepanjangan.

”Kalau dibiarkan berlarut-larut, maka yang dirugikan dan dikorbankan adalah konstituen juga,” ujarnya.

Ansen mengharapkan kesepakatan yang ditandatangani bersama tersebut bisa dilaksanakan dan para legislator kembali bersatu untuk memperjuangkan aspirasi rakyat.

”Makanya saya katakan , duduk bersama dan jangan kaku dengan pandangan serta pemikiran masing-masing. Kalau semuanya ngotot-ngototan, tidak ada ujung penyelesaiannya,” ujar Ansen Tue. (ang/ign)



Pos terkait