Lonjakan Covid-19 di Kalteng masih Terkendali

Lonjakan Covid-19 Terkendali,Dinas Kesehatan Kalteng
ilustrasi

PALANGKA RAYA – Kasus penularan Covid-19 di Kalimantan Tengah (Kalteng) hingga saat ini terus mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Hal tersebut dapat terlihat dari kasus konfirmasi harian dan beberapa diantaranya kasus kematian.

Kendati demikian, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng, Suyuti Syamsul menyatakan, pemerintah termasuk mampu mengendalikan lonjakan kasus tersebut, berkat kesiapan sarana dan prasarana, serta tingginya tingka vaksinasi di masyarakat.

“Pemerintah mempersiapkan fasilitas kesehatan sedini mungkin, khususnya dari sisi kesiapan tenaga kesehatan, alat kesehatan, obat-obatan, oksigen , dan Bahan Medis Habis Pakai maupun kesiapan lainnya,” katanya, Sabtu (5/3)

Menurut Suyuti, tidak seperti lonjakan kasus Delta yang disertai dengan peningkatan penggunaan tempat perawatan, lonjakan kasus pada sekarang ini masih bisa dikendalikan dan persentase penggunaan tempat tidur atau Bed Ocupancy Rate (BOR) tidak terlalu besar.

“Keterisian tempat perawatan masih bisa ditangani, karena memang sekarang masih yang bisa digunakan. Jadi memang untuk BOR sekarang tidak bermasalah dalam hal ketersediaannya,” paparnya.

Berdasarkan data yang ada, untuk tempat tidur perawatan intensif dari 41 tempat tidur yang terpakai 18 buah atau 43,90 persen, yang dimana terbanyak di Kota Palangka Raya dengan keterisian 10 dari 17 tempat tidur yang tersedia.

Baca Juga :  Kejar Pidana Kasus Skandal Oknum Dosen

Sedangkan untuk tempat tidur isolasi dari 1.297 yang tersedia, sekarang ini digunakan sebanyak 239 atau 18,43 persen. Untuk tempat tidur isolasi ini juga paling banyak terisi di Palangka Raya dengan keterisia 112 dari 299 yang disediakan.

“Memang untuk di Palangka Raya cukup banyak (tempat tidur, Red), adanya di rumah sakit daerah, Rumah Sakit TNI AD, Bhayangkara dan termasuk rumah sakit swasta,” ucapnya.

Suyuti menegaskan, tempat isolasi dan perawatan di rumah sakit pada dasarnya diperuntukan bagi pasien-pasien yang terkonfirmasi Covid-19 yang mengalami gejala sedang sampai berat atau pasien yang beresiko atau punya penyakit bawaan.



Pos terkait