“Oleh karena itu, pilihan untuk menggunakan helikopter menjadi sangat penting karena dapat memangkas waktu perjalanan dan mengurangi risiko melintasi jalanan yang rentan terhadap longsor,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan BOS Jamartin Sihite mengatakan, komitmen Yayasan BOS dalam melestarikan keberlanjutan orangutan dan habitatnya bersama pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya tetap kuat. Pelepasliaran dua belas orangutan ini merupakan salah satu bukti dari kerja sama yang erat dengan semua pihak.
Konkretnya mengundang semua pihak untuk bergandeng tangan, bersama sama kita menjaga hutan, yang merupakan rumah bagi orangutan dan keanekaragaman hayati lainnya. Langkah-langkah yang bersama telah kita rancang dan di implementasikan tidak hanya bermanfaat bagi kelangsungan hidup orangutan, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi berbagai pihak yang memiliki perhatian terhadap konservasi alam.
“Kami di BOSF percaya bahwa dengan bersama dan bergandengan tangan, kita dapat menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan bagi masa depan bumi kitam” pungkasnya. (daq/fm)