Mafia Pasar Sengsarakan Pedagang, Ada Pembayaran Tarif Melebihi Aturan

sidak pasar
TINJAU PASAR: Rombongan DPRD Kotim saat melakukan inspeksi mendadak di Pasar Parenggean dan menerima aspirasi serta keluhan pedagang setempat, Rabu (13/11) lalu.

SAMPIT, radarsampit.com – Tak selesainya sengkarut persoalan pasar di Kabupaten Kotawaringin Timur disinyalir karena permainan mafia pasar. Pedagang menjadi korban karena harus membayar tarif di luar ketentuan resmi. Salah satunya yang mencuat di Pasar Parenggean.

Hal itu terungkap saat rombongan DPRD Kotim melakukan inspeksi mendadak ke pasar di Kecamatan Parenggean tersebut. Puluhan pedagang mengaku risih dengan kelakuan oknum di dinas yang menangani pasar dengan kebijakan pembukaan lapak baru di lahan parkir.

Bacaan Lainnya

”Saya turun ke Pasar Parenggean bersama anggota DPRD lainnya dari dapil sana. Kami menemukan hal-hal yang memprihatinkan. Pedagang pasar mengeluhkan adanya penyewaan lapak baru di lahan parkir pasar oleh oknum di dinas itu,” kata Rimbun, Ketua DPRD Kotim, Kamis (14/11).

Menurut Rimbun, dari peninjauan pihaknya, lahan parkir untuk pengunjung Pasar Parenggean disalahgunakan dengan adanya lapak baru. Puluhan pedagang baru disebut-sebut menyetor pada oknum tertentu. Setoran itu tak masuk kas daerah. Di sisi lain, hal tersebut juga membuat pengunjung kesulitan mencari lahan parkir akibat disalahfungsikan.

Baca Juga :  BIADAB!!! Beralasan Transfer Ilmu, Oknum Pelatih Bela Diri Raba Payudara Muridnya

”Pedagang di dalam lapak pasar mengeluhkan itu. Jualan mereka yang di dalam kalah bersaing dibanding pedagang di luar. Pedagang di luar itu harusnya masuk los pasar, tapi justru dibuat karut-marut oleh oknum itu,” ujar Rimbun.

Rimbun menambahkan, praktik oknum tersebut memunculkan indikasi kebocoran pendapatan daerah. Seharusnya setoran pedagang masuk kas daerah, namun masuk kantong pribadi oknum. Dia menduga uang yang beredar di sektor pasar nilainya cukup besar.

Menurutnya, persoalan di sektor pasar mulai bermunculan belakangan ini. Hal tersebut diduga karena selama ini ada oknum yang mengambil keuntungan dari karut-marut penataan pasar.

”Oknum ini harus kita ungkap siapa sebenarnya dalang dari masalah pasar ini. Dan ini juga serupa masalahnya dengan pasar di Samuda. Nanti akan kami coba bedah bersama dengan dinas teknisnya untuk membenahi supaya lebih baik,” katanya. (ang/ign)



Pos terkait