NANGA BULIK, radarsampit.com – Mahasiswa Politeknik Lamandau Program Studi Teknologi Produksi Ternak melakukan field trip ke PT. Sulung Ranch Kotawaringin Barat. Puluhan mahasiswa tampak antusias belajar langsung di lokasi peternakan modern yang terintegrasi dengan perkebunan kelapa sawit.
“Kegiatan ini adalah untuk menambah wawasan terkait integrasi lahan perkebunan sawit dengan sapi bali. Dengan teknik ini dinilai mampu meningkatkan nilai produktivitas tanaman sawit dan produktivitas sapi bali sehingga dapat mengefisiensi biaya produksi keduanya,” ungkap ketua panitia kegiatan M. Ridho.
Meskipun memiliki banyak keunggulan, namun pelaku usaha masih mengeluarkan biaya besar untuk pengaplikasiannya.
Sementara itu, Peter selaku Manajer PT. Sulung Ranch mengungkapkan bahwa banyak manfaat yang didapat jika memadukan antara peternakan sapi dan perkebunan kelapa sawit. Salah satunya adalah mampu menambah nilai ekonomi dari produktivitas keduanya serta mengurangi biaya herbisida.
Selain itu, terintegrasinya kebun kelapa sawit dengan sapi juga dapat menjadi salah satu solusi dalam peningkatan produksi daging yang bermuara pada pemenuhan kebutuhan masyarakat Pulau Kalimantan terhadap daging. Selama ini pasokan daging di Kalimantan masih didominasi dari Jawa.
“Simbiosis mutualisme ini bisa berjalan maksimal dengan dukungan penuh pemerintah provinsi maupun kabupaten,” tambahnya.
Sistem integrasi sapi sawit sendiri telah mendapatkan dukungan dari Kementerian Pertanian melalui Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 105/PERMENTAN/PD.300/8/2014 tentang Integrasi Usaha Perkebunan Kelapa Sawit dengan Budi Daya Sapi Potong, dalam pasal 4 dinyatakan, hal itu dapat dilakukan oleh pekebun dan perusahaan perkebunan.
Diharapkan dari hasil field trip tersebut mahasiswa program studi peternakan dapat memiliki wawasan dan menguasai ilmu terkait sistem integrasi sapi sawit, agar nantinya dapat diterapkan di dalam lingkungannya. (mex/yit)