SAMPIT, radarsampit.com – Puluhan mahasiswa Universitas Darwan Ali, Gerakan Mahasiswa Seni Unda (Germani), dan Komunitas Teras Baca Merdeka Sampit berjumlah 25 orang melakukan aksi solidaritas menuntut keadilan untuk masyarakat Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan, atas terjadinya insiden penembakan oleh oknum polisi pekan lalu.
“Siang ini dari jam 2 siang sampai jam setengah 5 sore kami melakukan aksi solidaritas di persimpangan Jalan MT Haryono-HM Arsyad untuk menyampaikan kebenaran yang terjadi atas insiden penembakan yang dilakukan oknum polisi kepada masyarakat Desa Bangkal beberapa waktu lalu,” kata Adjie Putra Aditya selaku penggerak aksi unjuk rasa, Sabtu (14/10/2023).
Selain menyampaikan kebenaran fakta di lapangan atas insiden bentrokan yang terjadi antara masyarakat dan aparat kepolisian, massa aksi juga membuka donasi yang terkumpul sebanyak Rp 2.100.000.
“Hasil donasi ini rencananya akan kami serahkan langsung ke Desa Bangkal, tidak kami transfer karena masyarakat Desa Bangkal tidak menginginkan transfer, dikhawatirkan uang yang diterima tidak jelas pengirimnya,” ujarnya.
Selama lebih dari dua jam, massa aksi menyampaikan fakta yang terjadi di Desa Bangkal antar masyarakat dengan aparat kepolisian disebabkan karena masyarakat menuntut plasma 20 peren kepada pihak perusahaan yang direalisasikan sampai sekarang.
“Masyarakat Desa Bangkal hanya menuntut plasma 20 persen kepada perusahaan sawit, yang terjadi justru pihak keamanan melakukan penembakan kepada masyarakat hingga meninggal dunia,” ujar mahasiswa yang masih aktif berkualiah di jurusan agribisnis UNDA.
Menurut informasi yang diterima pihak keluarga korban, yang terjadi sebenarnya adalah masyarakat siang itu sedang mendirikan tenda untuk beristirahat makan siang. Namun, aparat kepolisian menyangka masyarakat ingin melakukan penyerangan kepada perusahaan.
“Menurut keterangan kepolisian ada temuan bom molotov dari masyarakat, tetapi bukti itu tidak ada,” ujarnya.
Mahasiswa juga menyatakan sikap berisi tujuh poin diantaranya mendukung perjuangan atas keadilan Mendukung perjuangan atas keadilan agraria masyarakat Desa Bangkal, mendesak pemerintah untuk mencabut izin perusahaan sebagai sumber konflik .