Kecurigaan sudah muncul sejak awal pertandingan. Dan pada interval game kedua, referee berbicara kepada umpire bahwa kedua pasangan tersebut tidak bermain serius. Relinya singkat. Mereka juga banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri yang aneh dan mudah.
Saat itu, Li/Liu unggul 11-7. Umpire lantas berbicara kepada kedua pasangan untuk bermain sungguh-sungguh. Setelah peringatan tersebut, kualitas pertandingan pada sisa game kedua dan game ketiga, menjadi meningkat tajam.
Pada 28 November, BWF mengundang empat terdakwa untuk melakukan wawancara. Undangan tersebut disampaikan melalui Federasi Bulu Tangkis Tiongkok (CBA).
Lalu pada 10 Desember dan 11 Desember, BWF melakukan interview dengan empat pemain di dua tempat terpisah. Yakni di Guangzhou dan Beijing. Wawancara itu dilakukan oleh dua investigator BWF yakni Andy HinesRandle dan Paul Scotney.
Sepanjang 2021, penyelidikan terhadap kasus ini berlanjut sampai November dan Desember. Setelah itu diputuskan bahwa He/Tan dan Li/Liu tidak bermain sungguh-sungguh. Mereka tidak berusaha mengingatkan partnernya untuk mengeluarkan kemampuan terbaik. Selain itu, mereka sengaja membuat kesalahan-kesalahan sendiri.
Dalam dokumen hasil investigasi BWF disebutkan bahwa empat pemain tersebut telah mengikat janji untuk tidak mengeluarkan kemampuan terbaik. Kesepakatan tersebut terjalin sebelum hari pertandingan yakni tanggal 9 November 2018.
Dalam pembelaannya, Li Junhui mengatakan bahwa semua pemain tidak terlalu fokus dalam pertandingan. “Saya sudah mencoba yang terbaik, terbaik dari yang saya mampu,” kata Li dalam dokumen investigasi BWF.
“Kami berada dalam kondisi yang tidak baik. Reli berlangsung pendek karena kami sudah mengenal antara satu dengan yang lain,” timpal Liu Yuchen.
Mereka menolak anggapan sudah bermain sabun dalam pertandingan tersebut. He Jiting dan Tan Qiang juga kompak membantah tudingan BWF.
He dan Tan menegaskan bahwa pertandingan tersebut adalah laga yang normal. Semua bermain sebaik mungkin untuk meraih kemenangan. “Kami menang karena kami lebih muda, punya taktik lebih baik, dan lebih siap,” kata He.