SAMPIT-Kegiatan ritual keagamaan Hindu Kaharingan yakni Mampakanan Sahur dan Mamapas Lewu tahun 2021 digelar sebagai salah satu upaya membersihkan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dari segala permasalahan, salah satunya pandemi Covid-19.
“Acara ini bertujuan membersihkan permasalahan daerah kita salah satunya yaitu Covid-19, semoga Covid-19 segera berakhir di Kotim. Kalau sudah endemi baru bisa tidak mamakai masker. Ya kita berdoa dengan memapas lewu ini pandemi menjadi endemi,” kata Bupati Kotim Halikinnor yang hadir dalam acara yang dilaksanakan di Balai Basarah Penyang Hatampung, Senin (13/12).
Menurutnya, acara tersebut bisa dilaksanakan karena kasus Covid-19 yang telah melandai, namun tetap menerapkan protokol kesehatan. Sementara lanjutnya, kalau kasus Covid-19 masih tinggi acara tersebut tidak bisa dilaksanakan, apalagi kegiatan seperti ini biasanya melibatkan masyarakat dengan jumlah yang cukup banyak.
Kegiatan acara Mampakanan Sahur dan Mamapas Lewu tahun 2021 yang dilaksanakan merupakan ritual umat Agama Hindu Kaharingan. Ritual Mampakanan Sahur menunjukkan rasa syukur dengan membayar hajat. Kegiatan ini disimbolkan dengan mengundang masyarakat untuk makan dan minum bersama dalam suasana kegembiraan.
Sedangkan ritual Mamapas Lewu bermakna membersihkan kampung atau daerah dari hal-hal buruk atau juga sebagai tolak bala dengan harapan masyarakat dan Kotim terhindar dari bala dan bencana.
“Kami, Pemkab Kotim berusaha seoptimal mungkin untuk memfasilitasi kegiatan ini agar berjalan dengan lancar,” tambah Halikin.
Lebih lanjut dikatakan, ritual tahunan ini diharapkan dapat menjadi wahana untuk menumbuhkan semangat dan motivasi masyarakat pada umumnya dalam upaya menggali, melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya yang hidup tumbuh dan berkembang di dalam kehidupan masyarakat.
Langkah tersebut dirasa perlu dilakukan agar nilai-nilai budaya positif yang telah diwariskan oleh para leluhur tidak luntur dan sirna oleh pengaruh budaya luar, sehingga dapat menyebabkan kehilangan jati diri.