SAMPIT – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) segera memiliki perusahaan pengolahan limbah atau sampah. Pabrik tersebut rencananya akan dibangun di Jalan Jenderal Sudirman Km 16 Sampit.
”Peletakan batu pertama dilakukan Agustus mendatang,” kata Camat Mentawa Baru Ketapang Eddy Hidayat, Rabu (6/4).
Eddy bersama pihak terkait bahkan telah turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan lokasi pengolahan sampah di sekitar tempat pembuangan akhir atau TPA. Pengolahan sampah dibangun dekat TPA agar memudahkan distribusi bahan baku.
”Bahan baku dari pabrik itu nantinya adalah sampah yang ada di TPA itu,” terangnya.
Luas pabrik yang nantinya dibangun adalah 3,7 hektare. Sedangkan untuk total lahan yang disiapkan adalah 22 hektare (Ha), dan lahan untuk tambahan disiapkan seluas 10 hektare lebih.
Pemkab Kotim telah melakukan penandatanganan kerjasama dengan pihak ketiga yang akan menjadi investor dalam pengolahan sampah, yakni PT. Bumi Resik Nusantara. Perusahaan ini fokus pada penanganan sampah kota. Perusahaan tersebut nantinya bekerjasama dengan anak perusahaan yang ada di Kotim, PT. Betang Hapakat Mandiri.
Investor ini menyasar Kota Sampit dalam menggaungkan industrialisasi dalam mengurangi sampah. Dalam sehari warga Sampit menghasilkan sekitar 76 – 100 ton sampah yang di buang ke depo sampah.
”Pabrik itu akan mengolah sampah menjadi pupuk, batako, dan lainnya,” tutupnya.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Dinas Lingkungan Hidup Kotim Gatot Ismutarto menambahkan, pabrik tersebut nantinya akan mengelola sampah dengan kapasitas sekitar 100 ton per hari. Pihaknya telah meninjau lokasi untuk menindaklanjuti hasil rapat guna pengajuan sertifikat lahan yang akan dibangun pabrik pengelolaan sampah. (yn/yit)