SAMPIT, radarsampit.com – Memasuki hari keenam Ramadan 1445 Hijriah, gelandangan pengemis semakin eksis berkeliaran di perempatan dan titik keramaian pusat Kota Sampit.
Pantauan Radar Sampit, jalanan sore hari kian padat dijumpai pengendara yang sibuk mencari makanan berbuka puasa. Titik keramaian terjadi di Jalan MT Haryono, Jalan Ahmad Yani, Jalan HM Arsyad, Jalan S Parman sekitar Taman Kota Sampit, Jalan Hasan Mansur dan Jalan Tidar.
Dimana ada keramaian biasanya disitulah gelandangan pengemis menampakkan diri. Belum tuntas melancarkan aksi, Sekretaris Satpol PP Kotim Widya Yulianti, Kepala Bidang Penegakkan Perundang-Undangan Daerah Satpol PP Kotim Sugeng Riyanto dan sejumlah anggota Satpol PP Kotim bergerak cepat berpencar menertibkan gelandangan pengemis yang meminta-minta uang di jalanan.
Dari patroli sore yang dilakukan, tiga gelandangan pengemis berhasil ditangkap dan ditertibkan yaitu Badriansyah (47) mengenakan kostum badut ditemukan di simpang Jalan Pelita, Sulika (49) yang berjalan dibantu tongkat ditemukan di Jalan MT Haryono dan Muhammad Tarwi (32) manusia silver yanh ditemukan di perempatan Jalan Hasan Mansur-Tjilik Riwut.
“Badut dan manusia silver ini sudah pemain lama yang kembali beraksi di jalanan. Mereka ini sudah pernah kami tertibkan beberapa kali, tapi tidak kapok malah kembali lagi mengemis minta uang ke pengendara di jalan,” kata Muhammad Fuad Sidiq, Kasatpol PP Kotim, Sabtu (16/3/2024).
Ketiga gelandangan pengemis langsung di bawa ke Kantor Satpol PP Kotim Jalan HM Arsyad untuk dilakukan pendataan dan selanjutnya diserahkan ke Dinas Sosial Kotim.
“Setelah dilakukan pemeriksaan Tarwi manusia silver sudah dapat Rp 83 ribu, Sulika mendapatkan Rp 300 ribu dan Badriansyah mendapatkan uang hasil ngemis minta-minta di jalan Rp 133 ribu.
Kepala Dinas Sosial Kotim Hawianan melalui Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kotim Mahmudi mengatakan takkan memberikan pembinaan lagi terhadap Muhammad Tarwi Manusia Silver dan Badut Badriansyah.
“Tidak ada pembinaan lagi khusus dua orang ini, sudah pernah ditangkap dan sudah kami bina, terus buat pernyataan berjanji tidak mengulangi perbuatannya lagi. Tapi ternyata enggak jera, malah kembali ke jalan. Jadi, kami tegaskan dua orang akan kami pulangkan ke Bojonegoro untuk Tarwi dan Badriandyah akan dipulangkan ke Banjarmasin. Dan,untuk Sulika kami masig berikan toleransi karena kondisi kakinya yang sakit,kami perbolehkan pulang,” tandasnya. (hgn/yit)