Masakannya Memang Biasa Saja, Tapi Pemilik Warungnya yang Membuat Hati Tergoda

Rumah Tangga Donwori dan Karin Ambyar

donwori dan karin warung
ILUSTRATOR JUJUK SUWANDONO

Radarsampit.com – Cinta bisa hadir karena terbiasa itu sudah banyak jadi cerita, tapi kalau yang ini Cinta bisa muncul karena sering makan masakannya.

Donwori (40) tipe suami yang sayang istri. Saking sayangnya, tak pernah lupa makan di rumah.

Bacaan Lainnya

Pergi bekerja pun tak luput bontot masakan istrinya, Karin (34). Katanya, kalau kangen dengan istrinya, tinggal makan bekal yang dibuat Karin.

Sebagai istri, Karin pun senang bukan kepalang. Punya suami seperti Donwori yang tak rewelan. Mau dimasakin apa pun, Donwori selalu senang. Karin pun merasa tersanjung.

Untuk menyenangkan suaminya, Karin pun tak bosan-bosan berkreasi. Mulai masakan gudeg khas Yogyakarta hingga nasi jagung Madura.

“Awal mula menikah ya gitu. Jadi saya sampai enggak sabar nunggu suami pulang. Karena pasti saya masak baru. Suami saya kan senang kalau saya masak,” ujar wanita asal Bangkalan itu.

Namun setelah delapan tahun pernikahan, Donwori mulai berubah soal selera makanan. Katanya sudah bosan dengan masakan Karin yang itu-itu saja.

Baca Juga :  Gegara Tak Sepakat Soal Tempat Tinggal, Rumah Tangga Pengantin Baru Bubar

Sejak awal 2021 lalu, Donwori mulai jarang makan di rumah. Katanya, masakan Karin tak seenak awal menikah dahulu kala.

“Selalu aja ada yang salah. Kurang garam lah. Kebanyakan kuah lah. Kurang daging lah. Pokoknya mulai rewel. Dia bilang kalau lebih suka makan di warung,” imbuh Karin.

Anehnya, warung makan yang disinggahi Donwori selalu yang itu saja. Hanya satu warung. Letaknya tak jauh dari rumah mereka di kawasan Surabaya Barat.

“Pasti ada apa-apanya. Wong setelah tak coba, makanan di warung itu juga biasa saja. Nggak ada yang istimewa. Malah masih enak masakanku,” curhat Karin.

Gelagat Donwori yang mulai tak biasa itu membuat Karin curiga. Karin pun pasang mata di sana sini.

Mengawasi Donwori yang mulai tak suka makan di rumah saat pulang kerja.

Usut diusut, ternyata Donwori kepincut dengan si pemilik warung langganan itu.

Kebetulan, si pemilik warung masih single dan masuk kategori perempuan grapyak. Sebut saja nama pemilik warung itu Sephia (38).

“Bener kan? Bukan makanannya yang enak. Tapi, yang punya warunglah yang diincer,” simpul karin setelah hampir enam bulan mengamati tabiat Donwori.



Pos terkait