SAMPIT – Perkara sampah di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), seolah tak pernah selesai. Perilaku masyarakat yang seakan tak peduli dengan lingkungan sekitar dapat mengakibatkan masalah besar jika tak segera ditangani.
Sebagian masyarakat masih keras kepala dan tak tahu malu membuang sampah sembarangan. Jalan sepi dan lahan kosong, seperti di Jalan MT Haryono Barat dan Pelita Barat, jadi sasaran oknum masyarakat membuang sampah sembarangan.
Pantauan Radar Sampit, ada empat titik tumpukan sampah sepanjang 10 meter meluber di pinggir jalan. Dua titik berada di Jalan MT Haryono Barat dan dua titik lagi di Jalan Pelita Barat. Sampah itu dibiarkan tercecer begitu saja. Puluhan sampah plastik rumah tangga dan sebagian ranting pohon ditumpuk menimbulkan aroma tak sedap.
Jalan MT Haryono Barat dan Pelita Barat ke arah Jalan Moh Hatta menuju jalur lingkar selatan memang selalu sepi. Hanya ada beberapa rumah dan sedikit pengendara yang melintasi jalan. Terutama malam hari, karena tak ada penerangan.
Di sisi lain, sampah yang dibiarkan tak dibersihkan juga dapat memicu banjir yang tidak hanya merugikan masyarakat, namun juga merepotkan pemerintah daerah. Faktanya, di Jalan Pelita Barat dan Jalan MT Haryono Barat ditemukan belasan titik genangan banjir.
Paritnya yang dangkal diduga menjadi penyebab meluapnya air hingga ke jalan aspal. Padahal, drainase yang ada cukup lebar dan masih mampu menampung debit air.
Jainab, warga sekitar di Jalan Pelita Barat mengaku tak tahu siapa orang yang membuang sampah di pinggir jalan itu. Sesekali dirinya pernah memergoki orang yang membuang sampah pada malam hari.
”Siapa yang buang saya tidak tahu, cuma saya pernah memergoki orang berkendaraan motor melempar sampah ke pinggir jalan,” katanya.
Untuk mengurangi aroma tak sedap, Jainab sesekali membakarnya. Namun, tindakannya tak lantas membuat masyarakat malu untuk membuang sampah sembarangan.
”Kadang-kadang saya bakar, mau saya angkut dibersihkan, nanti ada lagi. Dulu petugas kebersihan sudah pernah membersihkan sampah disini, tapi ya menumpuk lagi sampah baru,” ujarnya.