Masjid Jami Assalam, Jadi Tempat Ibadah Para Saudagar, Kuburan Dipindah demi Perluasan Masjid

Jelajah Masjid di Kota Sampit selama Ramadan (3)

masjid assalam
KOKOH: Bangunan Masjid Jami Assalam berumur puluhan tahun masih berdiri kokoh dari dulu hingga sekarang di Jalan Iskandar, Kota Sampit, Senin (18/3/2024). (HENY/RADAR SAMPIT)

Perkembangan Masjid Jami Assalam Kota Sampit dari tahun ke tahun cukup pesat. Masjid ini bisa dikatakan tertua di Kota Sampit. Jemaah yang terus bertambah sejak masuknya perdagangan hingga sekarang, membuat masjid ini terus eksis memberikan pelayanan terbaik untuk jemaah.

HENY, Sampit | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Letak Masjid Jami Assalam yang sangat strategis dekat, dengan Pelabuhan Sampit dan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, menjadikan masjid ini tak pernah sepi dari jemaah yang datang untuk menunaikan ibadah salat.

Bangunan Masjid Jami mengarah langsung ke Sungai Mentaya yang berada di Jalan Iskandar, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Masjid ini juga dapat diakses dari arah barat melewati Jalan Ir Juanda.

Pembangunan Masjid Jami diawali sejak masuknya usaha perdagangan di Kota Sampit. Dulunya masjid ini hanyalah musala atau masyarakat menyebutnya langgar berukuran 4x 5 meter yang dibangun tahun 1876 di atas tanah wakaf dari Ismail, seorang saudagar yang menjalankan bisnis perniagaan di Kota Sampit.

Baca Juga :  Temuan Tulang Manusia Belum Terungkap, Ini Kesulitan Aparat

masjid assalam

Dalam catatan sejarah singkat Masjid Jami Kota Sampit yang dibuat pada 12 September 1996 dan ditandatangani Sekretaris Yayasan Masjid Jami Misranie Saleh, terungkap renovasi perluasan masjid menjadi 28 x 32 meter pertama kali dilakukan pada tahun 1928 atau 52 tahun setelah bangunan masjid lama berdiri.

Melihat perkembangan jamaah yang terus bertambah, tahun 1979 masjid diperluas lagi menjadi 60 x 23 meter. Pembangunan saat itu diprakarsai tokoh agama, sehingga dibentuk Panitia Pembaharuan Bangunan Masjid Jami Kota Sampit yang diketuai oleh Haji Muhammad Aini.

Sekitar tahun 1987, bangunan masjid yang tadinya terbuat dari kayu direnovasi menjadi beton. Pada tahun 2000, Masjid Jami dirombak total berukuran 34 x 24 meter dengan luas bangunan 1.500 meter persegi termasuk teras samping dan sekarang di tahun 2024 bangunan Masjid Jami lebih luas dengan ukuran 50 x 30 meter berlantai dua.

img 20240318 wa0160

”Dulu sebelum ada jalan, ada banyak kuburan di atas tanah masjid yang kemudian makam dipindahkan tidak jauh dari lokasi masjid. Saya tidak tahu persis tahun berapa renovasi rombak total pembangunan masjid dari bahan kayu berubah menjadi menjadi bangunan beton. Yang saya ingat, ketika masuk ke Sampit tahun 2001 lalu, bangunan tingkat dua sudah ada dan lantainya sudah diganti marmer sekitar tahun 2004,” kata Ali Sadikin, Ketua Takmir Masjid Jami Assalam.



Pos terkait