Niat jahat bisa datang bukan hanya karena ada kesempatan. Faktor kepepet bisa jadi sebab. Tempat ibadah pun bisa jadi sasaran. Tindakan pencurian diantisipasi Masjid Nurul Iman dengan memasang puluhan titik CCTV demi keamanan jemaah.
HENY, Sampit | radarsampit.com
Suara imam dari alat pengeras suara terdengar jelas hingga ke Jalan Pelita dan Kopi Selatan. Lantunan ayat suci Alquran dengan ritme sedang menambah kekhusyukan ibadah jemaah yang sedang melaksanakan salat tarawih 20 rakaat dan witir 3 rakaat.
Hingga malam ke delapan Ramadan 1445 Hijriah, Senin (18/3/2024) lalu, jemaah terpantau masih memenuhi seisi area dalam Masjid Nurul Iman yang berlokasi di Jalan Pelita, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur.
Lima saf barisan laki-laki dan tujuh saf barisan perempuan yang disekat tirai hijau sebagai pembatas memenuhi seisi ruangan Masjid bercat hijau tosca dengan roaster yang menambah estetika Masjid.
Sesekali terdengar bocah yang berlarian disekitar masjid sambil bergurau dengan bocah seumurannya. Meski begitu, suara tawa bocah tak mengurangi khidmatnya ibadah salat isya yang dilanjutkan salat sunnah tarawih dan witir mengikuti gerakan salat Imam.
Ibadah salat tarawih atau qiyamul lail di Masjid Nurul Iman selesai jam 20.24 WIB. Meski, durasinya 20 menit lebih lama dibandingkan salat di masjid lain, jemaah merasa tenang beribadah mendengar bacaan salat imam yang merdu dan tidak terlalu cepat dan tidak juga terlalu lambat.
Selesai salat ditutup doa serta niat puasa Ramadan untuk menyambut hari esok. Satu per satu jemaah mulai berlalu pergi keluar dari tiga pintu dari arah yang berbeda meninggalkan masjid.
Sejumlah jemaah lelaki tetap duduk bertahan membentuk setengah lingkaran. Masing-masing memegang kitab suci Alquran untuk melaksanakan tadarus, yang artinya membaca secara bergantian.
Ada yang membaca dan yang lainnya menyimak ayat beserta tafsir Alquran untuk meresapi makna dari setiap ayat quran yang dibacakan.