Hendrik menambahkan, penerapan tarif diberlakukan untuk menyiasati penumpukan jumlah penumpang jelang Lebaran, sehingga khusus untuk keberangkatan pada tahap 2 PT DLU menawarkan harga yang lebih murah dan terjangkau.
”Besok pagi (hari ini, Red) ada jadwal keberangkatan rute Sampit-Surabaya dengan tarif yang lebih murah. Keberangkatan tahap 2 ini justru kami kenakan tarif lebih murah dari tarif dasar yang biasanya Rp 245 ribu untuk dewasa, jadi Rp 210 ribu saja. Tetapi, pada tarif ketiga dan keempat, harga tiket naik sekitar 10-30 persen,” katanya.
Pada keberangkatan tahap 3, lanjut Hendrik, rute Sampit-Surabaya dijadwalkan berangkat 12, 16, dan 21 April, dengan tarif sebesar Rp 300 ribu untuk kategori penumpang dewasa, Rp 245 ribu penumpang anak-anak, dan Rp 70 ribu untuk kategori penumpang bayi.
Sedangkan, rute Sampit-Semarang dengan jadwal keberangkatan 14 dan 20 April, kategori penumpang dewasa dikenakan tarif sebesar Rp 310 ribu, anak-anak Rp 225 ribu, dan bayi Rp 70 ribu per orang.
Sementara itu, pada tahap 4, tarif penumpang dengan rute perjalanan Sampit-Surabaya dengan jadwal keberangkatan 25 dan 29 April, tarif tiket naik menjadi Rp 325 ribu untuk kategori penumpang dewasa, Rp 265 ribu penumpang anak-anak, dan Rp 75 ribu untuk kategori penumpang bayi.
Kemudian, untuk rute Sampit-Semarang dengan jadwal keberangkatan 27 April 2022, dikenakan sebesar Rp 340 ribu dewasa, Rp 280 ribu anak-anak, dan Rp 75 ribu bayi. Tarif tersebut belum termasuk biaya pass di pelabuhan.
Pemberlakukan tarif tusla, jelas Hendrik, diberlakukan bukan semata-mata mencari keuntungan. Namun, untuk mengurai penumpang arus mudik.
”Untuk mengantisipasi desakan penumpang, DLU menerapkan pengenaan tarif tusla. Kami berharap calon pemudik bisa bergerak menentukan tanggal keberangkatan dengan tarif terendah sehingga dapat mengurangi desakan penumpang,” tandasnya. (hgn/ign)