Bandara Haji Asan Sampit beberapa waktu lalu sempat sepi setelah rute penerbangan berkurang. Namun, saat arus mudik Lebaran lalu, bandara kebanggaan warga Kotim itu kembali ramai penumpang.
HENY, Sampit | radarsampit.com
Tren jumlah pemudik selama arus mudik hingga arus balik Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2024 lalu.
”Tren pemudik tahun ini meningkat 100 persen dibandingkan tahun lalu. Hal itu karena ada penambahan rute ke Surabaya dan Semarang, sehingga ada tiga rute yang tersedia termasuk rute ke Jakarta,” ujar Tedy Rachmajadi, Kepala Seksi Teknik Operasi, Keamanan dan Pelayanan Darurat Bandara Haji Asan Sampit.
Selain itu, peningkatan jumlah pemudik juga dipengaruhi adanya diskon tarif tiket pesawat. Pemerintah pusat sebelumnya telah menerapkan batasan tarif dengan persentase penurunan tarif sebesar 13 persen selama periode Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.
Rinciannya, tarif batas atas (TBA) rute Sampit-Jakarta sebesar Rp1.176.300, TBA rute Sampit-Surabaya Rp954.700 dan TBA rute Sampit-Semarang sebesar Rp 999.000.
”Selama masa arus mudik Lebaran, harga flat dengan pemberian discon 13 persen dibandingkan harga normal. Kalaupun ada penumpang yang membeli tiket di atas harga TBA, sudah pasti membeli tiketnya dadakan. Karena penjualan tiket kelas tinggi maksimum dijual di harga Rp1,6 juta, lebih dari tarif itu kemungkinan bukan penerbangan langsung tetapi bisa jadi penerbangan transit sehingga tarifnya lebih mahal,” ujarnya.
Mulai tahun 2025 ini, NAM Air sebagai satu-satunya maskapai andalan dalam memberikan pelayanan penerbangan di tiga rute telah menambah kapasitas seat yang semula 120 seat menjadi 130 seat dan tambahan 7 seat kru pesawat.
”Mulai tahun ini tidak ada kelas bisnis, sehingga seat bertambah menjadi 137 seat termasuk kursi untuk kru pesawat,” ujarnya.
Selama masa arus mudik Lebaran terhitung sejak H-10 (21 Maret 2025), jumlah penumpang dalam setiap kali penerbangan selalu full kapasitas sehingga penumpang terangkut maksimal.