Melihat di Balik Layar Kantor Berita Korea Selatan Memberitakan Korea Utara

Enam Orang Kru Bergantian Update Berita Korut 24/7

terus memantau
TERUS MEMANTAU: Kepala Tim Monitoring Berita Korut Na Ki-sung (kanan) bersama salah seorang anggota tim di newsroom kantor berita Yonhap (13/5/2024). (DINDA JUWITA/JAWA POS)

Kepala Tim Monitoring Berita Korea Utara Na Ki-sung menjelaskan, biro itu berdiri sejak Desember 2002. Tepatnya saat kantor berita Yonhap menandatangani perjanjian pertukaran dengan kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA). Sejak keduanya meneken perjanjian eksklusif itu, publik Korsel disuguhi berbagai berita terkait Korut.

’’Dalam sehari, biro kami menerima 10–13 artikel terkait Korut. Dari situ, kami akan mengolahnya kembali untuk diproduksi menjadi berita utuh sekitar tiga atau empat berita,’’ ujarnya.

Bacaan Lainnya

Ki-sung menceritakan, dalam divisi itu, total ada enam orang yang bertugas. Mereka bekerja dan bertanggung jawab pada jadwal sif yang fleksibel.

’’Sif dibagi dalam tiga jadwal sehari. Ada dua orang dalam satu tim, dan mereka bisa gantian jadwal kerja dan libur. Jadi, bagaimana caranya agar mereka tetap memonitor berita Korea Utara 24 jam dan tujuh hari,’’ tuturnya.

Baca Juga :  Ketika Pengadilan Jalanan Masih Terjadi

Dia menjelaskan, biro itu diharapkan tak hanya memberikan rentetan berita soal Pyongyang, tapi juga mampu membangun jaringan global dan multikultural. Sebab, begitulah fungsi media pada umumnya.

Di Korut, KCNA merupakan agensi berita satu-satunya. Tugas KCNA memang melaporkan berita setiap hari untuk seluruh saluran media di Korut, termasuk majalah dan siaran radio televisi.

KCNA merupakan corong dari pemerintah Korut. Saking vitalnya peran KCNA, pada Juni 1964 mantan Pemimpin Korut Kim Jong-il mengunjungi markas besar KCNA dan mengatakan bahwa agensi itu perlu menyebarkan ideologi revolusioner Presiden Pertama Korut (Kim Il-sung) ke seluruh dunia.

Sementara itu, di Korsel, akses situs KCNA dan Korut lainnya diblokir oleh pemerintah Korsel sejak 2004 dan hanya bisa diakses dengan otorisasi pemerintah. Benar saja, Jawa Pos pun mencoba mengakses laman KCNA melalui ponsel saat berada di Seoul. Tapi, situs itu tidak dapat dibuka. Berkali-kali dicoba, hasilnya selalu nihil.

Ki-sung melanjutkan, dengan perjanjian pertukaran data pers antara KCNA di Korut dan Yonhap di Korsel, keduanya bisa mengompilasikan berita satu sama lain. Di Pyongyang, KCNA memiliki satelit broadcasting yang berfungsi mendistribusikan berita secara real time.



Pos terkait